Sudah 13 tahun bersama SMP Cita Hati West Surabaya, kesetiaan itu bernama Budi Santoso. Pengabdian coach Budi bersama skuad SMP Cita Hati West Surabaya (Cheetah West) memang patut diacungi jempol. Merelakan suatu hal yang sudah membawanya terbang tinggi, demi merintis kembali.

Yap, pada 2010 silam, pelatih berusia 54 tahun ini berkesempatan untuk menimba ilmu di Amerika Serikat bersama skuad elite DBL Indonesia All-Star. Kala itu, coach Budi terpilih berkat tangan dinginnya melatih SMA Petra 5 Surabaya.

Namun, siapa sangka coach Budi justru memutus kontraknya dengan SMA Petra 5 Surabaya dan memulai perjalanan baru bersama SMP Cita Hati West Surabaya. Tepatnya sejak 2011. “Pulang dari Amerika, saya sempat menghilang, kemudian dapat tawaran masuk Cheetah West, merintis lah. Saya ‘babat alas’ di sini,” terang coach Budi.

“Ilmu dari Amerika harus saya aplikasikan. Saya juga lihat ada satu hal yang bisa sampaikan ke anak basket di sini (Cheetah West), bahwa saya akan membentuk karakter, mulai dari disiplin, teamwork, determinasi, mengambil keputusan cepat, pokoknya plan harus banyak, dan hal-hal itu gak bakal mereka dapatkan di akademik. Itu juga yang bikin saya cinta basket,” sambungnya.

Baca Juga: Latihan Cuma Dua Kali, Elyon Nekat Debut di Junior Exhibition Games 2024

Rabu, 28 Agustus 2024, coach Budi berkesempatan menahkodai Cheetah West menjalani laga perdana di Junior Exhibition Games 2024 Surabaya melawan SMA Petra 3 Surabaya. Secara mengejutkan, Cheetah West bermain begitu rapi dan sukses menumbangkan jawara musim lalu dengan skor 36-14.

Bicara soal pertandingan, konsistensi lah yang membawa Cheetah West berada di tahap ini. Latihannya pun tak main-main. “Sejak awal, anak-anak yang mengajukan diri untuk menambah porsi latihan, jadi ada latihan pagi,” singkat pelatih setinggi 168 sentimeter itu.

”Setiap pagi, kita fokus finishing. Karena saya suka angka 100, jadi saya minta anak-anak untuk 100 kali under basket kanan-kiri, 100 kali lay up, dan 100 kali shooting di lima area. Saya bikin grup, yang isinya dua sampai tiga orang. Lalu, saya minta mereka menuntaskan semuanya dalam satu jam. Kalau lebih, bakal ada konsekuensinya.”

“Jadi saya pastikan, mentalitas mereka sudah dibiasakan sejak latihan. Karena setiap melakukan kesalahan, mereka punya konsekuensi. Itu melatih disiplinnya anak-anak. Akhirnya ya tadi gameplan mereka jalan, set play mereka jalan, disiplin determinasinya jalan,” imbuh pelatih kelahiran Malang itu.


Potret salah satu pemain SMA Cita Hati West Surabaya (jersei gelap) saat menjalani laga perdana Junior Exhibition 2024 Surabaya

Meski sudah lama mendalami profesi di bidang basket, tak ada kata bosan baginya. Bahkan di usianya yang sudah menginjak kepala lima, tak ada niat untuk menghentikan karirnya. “Kalau pensiun, nggak lah. Karena kalau sudah melekat susah banget. Masih banyak bibit-bibit yang harus dididik basket dengan benar,” kata coach Budi.

”Saya tuh orangnya kalau sudah cinta di satu tempat, bakal susah buat pindah-pindah. Jadi ya belajar setia, belajar taat, itu kan susah. Tapi saya coba lakukan itu untuk Cheetah West,” tutupnya.

Baca Juga: Coach Sutanto, Setia Bersama Petra 3, Hingga Spesialis Poles Pemain

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game