SMP Elyon Christian Secondary School, warna baru di Junior Exhibition Games 2024 Surabaya. Bernasib kurang baik, debutan satu ini langsung dipulangkan SMP Petra 5 Surabaya pada laga perdananya setelah menelan kekalahan 28-11, Senin, 26 Agustus 2024.
Debut yang tak manis. Menanggapi hal itu, Sandy Sugiono, pelatih kepala Elyon menegaskan kalau debut anak asuhnya ini memang bukan soal cari kemenangan.
“Tim ini baru terbentuk Agustus. Kenapa? Karena mereka baru masuk sekolah di bulan itu,” buka pelatih berusia 42 tahun itu. “Pas mereka masuk sekolah, kita baru adakan seleksi, jadi baru latihan bareng tim sekitar dua kali,” sambungnya.
Sejatinya, coach Sandy sudah bergabung dengan Elyon sejak tahun lalu. Hadirnya, berhasil membuka jalan bagi warga Elyon yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya di olahraga basket. Bahkan, di tahun perdananya saja, peminat basket Elyon langsung membludak.
“Pertama kali saya open seleksi itu tahun 2023, ada sekitar 120 anak gabung buat ikut basket. Sayangnya, tahun lalu kami belum dapat slot buat JRBL. Nah, tahun ini pas open seleksi lagi, ada sekitar 90 anak yang daftar,” jawabnya, semringah.
Baca Juga: Coach Sutanto, Setia Bersama Petra 3, Hingga Spesialis Poles Pemain
Ambisi coach Sandy menahkodai anak didiknya memang bertujuan untuk tampil di panggung Junior Exhibition Games 2024 Surabaya. Namun, itu bukan lah yang utama. “Saya harap Elyon bisa mencetak pemain-pemain bagus, bisa jadi gudangnya pemain,” begitu sautnya.
“Waktu awal saya bergabung, sekolah langsung tanya bagaimana caranya kita bisa ikut DBL. Lalu saya jawab saja, bisa tapi harus ada komitmen yang terjalin, seperti jadwal latihan anak-anak dan segala fasilitasnya.”
“Target di tahun pertama, yang penting kita dapat slot dulu, karena itu memudahkan untuk tahun-tahun berikutnya. Dari situ, biar anak-anak dapat pengalaman dan merasakan atmosfernya. Biarpun mereka belum pernah ikut kompetisi, gak masalah. Sekalinya ikut, langsung JRBL. Langsung yang terbaik, karena event SMP dengan kasta tertinggi memang JRBL kan,” sambungnya.
Potret salah satu pemain Elyon saat melantai di DBL Arena Surabaya
Kembali pasca absen hampir satu dekade, coach Sandy masih ingat betul bagaimana segala aturan yang diberlakukan pada ajang Junior Exhibition Games, dan menjadikannya inspirasi dalam mendidik anak asuhnya.
“Saya mengimplementasikan aturan-aturan DBL saat melatih. Karena saya sangat setuju dengan konsep student athlete dan beberapa nilai yang diutamakan, seperti attitude dan disiplin. Mungkin yang saya tambahkan adalah komitmen mereka soal basket, tapi juga soal pendidikan,” katanya.
“Kalau mereka ada remidi lebih dari dua, saya tidak izinkan mereka ikut kompetisi. Terus masalah kostum, disiplin kostum juga saya terapkan sejak dini, biar waktu DBL nanti gak bingung. Karena tujuan akhir saya kan memang ke DBL,” sambung pelatih yang pernah membawa SMP Vita Surabaya juara.
Kekalahan ini, memberikan banyak pelajaran bagi coach Sandy, begitupun anak didiknya. Tentunya coach Sandy bakal banyak berbenah, demi tampil lebih baik musim depan.
Baca Juga: Banjir Rookie Hingga Drama Laga Debut SCS di Junior Exhibition Games 2024
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)
Profil SMP Elyon Christian Secondary School bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)