Cerita Sewelas Mania yang Selalu All Out Setiap Laga

| Penulis : 

Tanpa koreo tetap all out! Minggu, 26 Agustus 2024 menjadi momen terakhir Sewelas Mania -sebutan SMAN 11 Surabaya- nribun di DBL Arena pada ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North. Kala itu basket putra Sewelas tumbang di tangan Libels -sebutan SMAN 15 Surabaya- dengan skor 24-15.

Laga Minggu malam tersebut sangat berarti bagi Sewelas Mania. Jika tim basket kebanggaan mereka mendulang kemenangan, peluang untuk lolos ke putaran kedua (round 2) semakin terbuka lebar.

Melihat laga hidup dan mati tersebut, Sewelas Mania tak ingin membiarkan kebanggaan mereka berjuang sendirian. Hampir lebih dari 900 siswa dan siswi SMAN 11 Surabaya mengawal kebanggaan mereka hingga kuarter pemungkas berakhir.

Deretan lagu pujian mereka kumandangkan sejak awal. Bahkan beberapa dancer dari Libels sempat menunjukan gestur bisingnya Sewelas Mania dari sisi timur DBL Arena.

Sayang, skenario untuk menjaga asa tampil di putaran kedua harus kandas. Beberapa Sewelas Mania bahkan tak ingin beranjak dari tribune DBL Arena. Alasannya sederhana. Kekalahan tersebut membuat mereka harus menyudahi perjalanan nribun lebih awal untuk musim ini.

Baca juga:  Ice King dan Spiderman Sudah, Gambes Mania Bawa Nightmare Flashback ke DBL Arena

“Teman-teman banyak yang masih gak menyangka kalau Sewelas berhenti di sini. Ini kan itungane laga hidup dan mati,” ujar  Wulung Lanang, salah satu koordinator Sewelas Mania.

Sepanjang laga Sewelas Mania memang tak menyuguhkan koreo yang biasanya mencuri perhatian penonton. Tapi, menurut Wulung Lanang ini semua bukan tentang koreo yang selalu naik pada awal paruh kedua.

“Kita memang gak bawa koreo pas match krusial kayak gini. Tapi kan kita bisa buktikan kalau anak-anak Sewelas itu militan. Gak ada koreo saja mereka masih mau berbondong-bondong nribun lho,” ungkapnya.

Yap, menurutnya kehadiran Sewelas Mania di teras sorak lebih penting ketimbang koreo yang sudah dipersiapkan sejak beberapa hari sebelumnya.

“Koreo itu cuman bonus. Sejak awal kita selalu menekankan ke teman-teman kalau ini gim krusial. Do or die. Lawannya juga Libels, masa iya kita mau membiarkan basket Sewelas sendirian. Alhamdulillah anak-anak malah antusias,” terangnya.

Siswa dan siswi SMAN 11 Surabaya ketika menyanyikan anthem selepas laga tim basket putra SMAN 11 Surabaya melawan SMAN 15 Surabaya

Baca juga: Tunjukkan Cinta Sekaligus Dukungan, Fourteenation: Aparimita Balam

Meski hasil akhir tak sesuai rencana Sewelas Mania. Wulung Lanang selaku koordinator Sewelas Mania mengapresiasi perjuangan tim basket mereka selama mengarungi DBL Surabaya musim ini.

Gak gampang juga jadi pemain, Mas. Mereka sudah berjuang habis-habisan buat bawa Sewelas menang. Memang bukan harinya. Satu yang harus jadi pengingat, jangan merasa sendirian waktu tanding. Soale ada Sewelas Mania nang mburimu,” cetus cowok yang saat ini duduk di bangku kelas 12 SMA.

Perjalanan nribun Sewelas Mania memang sudah berakhir. Namun, mereka tetap mengawal basket Sewelas di mana saja dan kapan saja. Sampai ketemu lagi musim depan yo, Rek!

Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya