Tidak ada yang lebih pahit dari perjalanan kepelatihan Hapsara Wicaksono, pelatih Smansa Banjarbaru (SMAN 1 Banjarbaru). Sekadar pengingat, srikandi Smansa Banjarbaru merupakan runner up Honda DBL with Kopi Good Day 2024 South Kalimantan.

Ternyata, coach Hapsara sudah membersamai anak-anak Smansa Banjarbaru sejak tahun 2014. Sejak saat itu pula Smansa Banjarbaru selalu berhasil menembus partai final DBL Banjarmasin!

Perjalanan  coach Hapsara bersama Smansa Banjarbaru juga dibuka dengan indah. Pada 2014 coach Hapsara masuk dalam bagian skuad Smansa Banjarbaru yang sukses mengukir sejarah. Menjadi sekolah pertama yang sukses mengawinkan gelar DBL Banjarmasin 2014.

Terhitung sudah dua piala DBL Banjarmasin yang berhasil dipersembahkan coach Hapsara untuk SMAN 1 Banjarbaru. Selain pada 2014, ia juga sukses membawa Smansa Banjarbaru ke singgasana juara pada edisi 2017.

Setelahnya, coach Hapsara selalu menjadi sosok pertama yang selalu mengusap air mata para penggawanya. Yap, sejak musim 2018 sampai 2024 putri Smansa Banjarbaru selalu gagal menjadi juara. Langkah mereka selalu terhenti di laga final DBL Banjarmasin.

Fenomena tersebut sempat mengusik coach Hapsara. Menurut coach Hapsara kegagalan yang berulang tersebut bukan kesalahan para pemain yang sudah berjuang.

“Dalam hal ini saya pribadi mengakui. Bukan sekolah atau pemainnya yang kurang. Tapi ada hal dari pelatih yang harus diubah. Tahun 2025 bakal menjadi pembuktian. Apakah perubahan yang akan saya dan kami lakukan bisa membawa kembali Smansa Banjarbaru ke final dan jadi champion. Atau saya yang harus ambil jeda dalam kepelatihan,” bukanya.

Baca juga: Ina Herawati, Sosok di Balik Kembalinya Piala DBL ke Smada Banjarmasin

Coach Hapsara tapi tak terlalu memikirkan hal tersebut. Menurutnya tidak ada kata gagal dalam dunia olahraga. “Kalau kita gak pernah gagal, berarti kita gak pernah mencoba. Sebenarnya tidak ada yang gagal di olahraga. Kita belajar terus dan belajar terus aja,” sambungnya.

Usut punya usut, coach Hapsara merupakan salah satu alumnus Smansa Banjarbaru. Ketika DBL Indonesia melebarkan sayapnya ke Banjarmasin pada tahun 2008, coach Hapsara merupakan bagian dari sejarah perjalanan DBL Banjarmasin.

Ia masuk dalam daftar skuad pemain Smansa Banjarbaru yang sukses menjadi juara saat itu!

“Tahun 2008 DBL pertama kali diadakan di Kalsel (Kalimantan Selatan). Saya jadi bagian tim putra Smansa Banjarbaru yang jadi juara. Waktu itu saya sebagai pemain. Tahun depannya (2009) masih main dan jadi juara juga. Tahun 2011 saya diajak sama coach Hajri (pelatih SMAN 1 Banjarbaru saat itu) untuk bantu-bantu melatih buat DBL. Tapi waktu itu saya didaftarkan sebagai tim medis,” terangnya.

Baca juga: Catatan Mengesankan MAN 1 Hulu Sungai Tengah di DBL Banjarmasin 2024

Yap, terhitung selama 16 tahun penyelenggaraan DBL Banjarmasin, coach Hapsara hanya absen tidak berada di DBL Banjarmasin selama dua edisi (2010 dan 2011). Sisanya ia selalu menjadi pemain dan berubah menjadi nahkoda kapal Smansa Banjarbaru.

“Dalam 16 kali perhelatan DBL Banjarmasin, hanya dua musim saya tidak di lapangan hahahaha. Saya rasa tidak akan pindah melatih ke sekolah lain. Kalau suatu saat saya tidak melatih Smansa, berarti saya sedang tidak ingin melatih lagi,” ujarnya.

Yap, darah coach Hapsara telah merah sejak awal. Ia adalah bagian dari sejarah panjang Smansa Banjarbaru di DBL Banjarmasin. Baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.

Dan tidak ada yang lebih tabah ketimbang coach Hapsara.

Benar kata pujangga terkenal Indonesia, Sapardi Djoko Damono,mengenai yang fana itu waktu. Coach Hapsara dan Smansa Banjarbaru abadi.

Profil Hapsara Wicaksono bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

 

Populer

Lagu dengan Tipe ini Bisa Memompa Adrenalinmu Sebelum Tanding Basket
Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Daftar Kota Penyelenggaraan DBL 2024-2025 di Indonesia
Congrats! Putri MIS Pemilik Takhta Champion DBL Manado 2024!