Ada yang berbeda di laga perdana putra Smamda -sebutan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya- pada Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North. Tak terlihat wajah-wajah gugup di antara penggawa mereka. Padahal mereka sedang melakoni laga perdana dengan atmosfer yang luar biasa panas karena kehadiran ribuan suporter.

Selama ini ada banyak faktornya kenapa pemain basket gugup ketika bermain di lapangan. Mulai dari nervous dilihat ayang, sampai sulit mengatur komunikasi karena tribune suporter DBL Arena yang selalu berisik.

Tapi, mimik wajah gugup dan tegang itu justru tak terlihat pada setiap penggawa Smamda. Padahal melawan SMAN 1 Kebomas Gresik pada Jumat, 9 Agustus 2024 menjadi pengalaman perdana mereka musim ini.

Ternyata sang pelatih lah yang menularkan energi positif tersebut. Namanya Aldo Okta, pelatih Smamda musim ini. Tahun ini merupakan tahu pertamanya menjadi nahkoda kapal salah satu sekolah di DBL Surabaya.

"Sebenarnya saya tidak asing dengan gim di DBL Surabaya. Tahun 2019 itu saya masih jadi pemain. Tahun ini saya kembali ke DBL Surabaya tapi sebagai pelatih," buka coach Aldo.

Baca juga:  Hasil DBL Surabaya: Derbi “Gubernur Suryo” Milik Sixers, Sixteen Menang Telak!

Coach Aldo punya cara tersendiri melakukan pendekatan ke anak asuhnya. Pendekatan yang terbilang praktis dan efisien.

"Selama persiapan itu saya selalu bikin latihannya itu pakai intensitas tinggi. Biar anak-anak kerasa juga pressure-nya. Alhamdulillah di lapangan anak-anak lebih enjoy," ujarnya.

Yap, hampir selama empat kuarter tak pernah ada mimik wajah marah ketika anak asuhnya membuat kesalahan. Bahkan ada ratusan senyum yang sudah ia lempar ke setiap para penggawa Smamda.

Aldo Okta pernah berseragam SMA Vita School Surabaya di DBL Surabaya musim 2019. Saat ini ia menjadi peracik strategi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya

"Hahahaha, sebenarnya saya punya dua karakter dalam melatih. Selalu melempar senyum itu biar energi positif yang saya bawa tersalurkan ke anak-anak. Saya gak mau mereka gugup aja di laga pertama," sambungnya.

Wajar jika coach Aldo memakai cara tersebut. Jarak umurnya tak terpaut jauh dari para penggawa Smamda. Yap, saat ini ia masih berusia 22 tahun. Tergolong muda sebagai seorang pelatih basket yang memegang tim di DBL Surabaya.

"Mungkin karena jaraknya gak terlalu jauh yang bikin saya selain dianggap coach juga dianggap teman sama mereka. Tapi, gampang-gampang susah juga lho ngelatih anak-anak SMA ini," terangnya.

Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming DBL Surabaya Hari Ini 9 Agustus 2024

Coach Aldo sendiri bukan berasal dari keluarga basket. Tapi, kecintaannya akan olahraga tersebut membuat coach Aldo memilih salah satu jalan hidupnya (menjadi pelatih).

"Saya sempat ingin berhenti basket waktu pandemi. Saya rasa cukup lah buat basketnya. Tapi, namanya juga cinta sama basket. Mau gimana lagi pasti gak bisa jauh ya kan," cetusnya.

Hadirnya coach Aldo jelas memberi warna tersendiri pada panggung DBL Surabaya. Sosok pelatih muda yang tak pernah berhenti menebar senyum sumringah.

Semoga ke depannya banyak pelatih-pelatih muda yang punya misi seperti coach Aldo. Bukan hanya memasang target juara saja. Tapi juga menaruh fokus pada hal-hal detail anak asuhnya.(*)

Profil Aldo Okta ketika masih menjadi pemain bisaa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Profil Aldo Okta ketika sudah menjadi pelatih dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan