ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Tahu nggak, sih, DBL Indonesia telah menggelar kompetisi basket SMA terbesar di Indonesia selama 20 tahun ini? Iya, kamu nggak salah baca. Sudah 20 tahun DBL bergulir di kota-kota di Indonesia.

Tapi, kamu tahu nggak perjalanan DBL Indonesia dulu tuh susah banget! Mulai dari nyari lapangan dan GOR yang layak, sampai "menghidupkan" Perbasi lagi.

Di tengah kesusahan itu, untungnya DBL Indonesia pantang menyerah buat bikin event olahraga anak muda. Kuncinya apa? Ya, betul, konsisten!

Baca juga: Langkah-langkah Konsisten DBL, Ekspansi dan Inovasi demi Partisipasi Tiada Henti

Hasil dari konsistensi itu, DBL Indonesia telah melalui dan mencapai banyak hal.

Eh, ulangin deh.

DBL Indonesia telah melalui dan mencapai buaaaaanyak hal. Pakai capslock deh, BUAAAANYAAK HAL!

Apa aja sih yang udah dicapai oleh DBL? Cek di bawah ini!

1. Dari GOR Kampus hingga ke Indonesia Arena

DBL awal dilaksanakan di Surabaya. Tepatnya pada 2004 lalu. Nah, waktu itu, DBL digelar di GOR Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya. Meskipun baru pertama kali dilaksanakan, penonton DBL saat itu sudah membludak!

Tim panitia DBL harus isi ulang penonton di setiap pertandingan. Total ada 5000 lebih penonton yang memenuhi GOR Kampus C Universitas Airlangga saat itu.

Ketika DBL Indonesia memutuskan buat ekspansi di tahun 2008 ke 10 kota lain, partisipan DBL pun juga meningkat berkali-kali lipat. Begitu juga dengan penontonnya.

Baca juga: 20 Tahun DBL: Konsisten dengan Regulasi Detail

Sampai lah akhirnya di tahun 2023. Final DBL Jakarta dilaksanakan di Indonesia Arena. Stadium indoor terbesar se-Indonesia yang pernah digunakan oleh FIBA World Cup 2023. 

DBL berhasil menggelar laga final di Indonesia Arena pada 17 November 2023, setelah 20 tahun merajalela di Indonesia. Total penonton saat itu lebih dari 12.000 penonton. Tayangan live streamingnya juga membludak, lebih dari 200.000 views.

2. Dari 95 Tim Basket di 2004 sampai 1000 Lebih Tim di 2023

Pertama kali digelar pada 2004, DBL diikuti oleh 95 tim basket. Sebelumnya, ada 96 tim yang mendaftar. Sayang, satu tim mengundurkan diri. Saat itu, regulasi yang ketat juga sudah diterapkan untuk setiap pemain, pelatih, dan tim dance.

Di tahun 2008, saat ekspansi ke 10 kota, total ada 631 tim yang ikut DBL. Meningkat hingga di tahun 2009, DBL ekspansi ke lima kota lain. Di tahun 2009, ada 861 tim yang berpartisipasi di DBL.

Pasca Pandemi Covid-19, DBL mulai menggelar kompetisi lagi di 22 provinsi di Indonesia. Saat itu, semua pertandingan diadakan tanpa penonton. Total ada 578 tim yang berpartisipasi di DBL.

Baca juga: Kontribusi Besar Alumni DBL, Jaminan Masa Depan Basket Indonesia

Mulai tahun 2022, DBL kembali menggelar kompetisi dan bisa ditonton kembali oleh umum. Di tahun 2022, tim basket makin banyak yang ikut DBL. Total ada 986 tim yang berpartisipasi di DBL 2022.

Nah, di tahun 2023, tim basket yang berpartisipasi di DBL menyentuh angka 1000 lebih. Tepatnya, ada 1120 tim basket yang berpartisipasi di DBL 2023. 

3. Dimulai dari Surabaya, Akhirnya ke 31 Kota Indonesia

Kamu sudah tahu belum, kalau DBL dulunya hanya digelar di Surabaya? Kenapa, sih, kok cuma digelar di Surabaya?

Tepat 20 tahun lalu DBL digelar di Surabaya, Jawa Timur. Pada 4 Juli 2004 lalu, DBL melaksanakan Technical Meeting pertama untuk seluruh tim basket dan dance yang mengikuti DBL.

Makanya, sampai saat ini, tanggal 4 Juli diperingati jadi hari ulang tahun DBL Indonesia. Setelah mengudara selama 20 tahun, tidak terasa DBL sekarang sudah merajalela ke 31 kota 23 provinsi di Indonesia.

Kisah ekspansi DBL Indonesia bisa kamu baca cerita lengkapnya di halaman ini!

4. Kru DBL Indonesia dari 5 Orang sampai 300 Orang!

Saat pertama kali menggelar DBL di Surabaya, kru DBL Indonesia hanya berisi 5 orang saja, lho! Hebatnya, 5 orang ajaib ini bisa berhasil membuat DBL Indonesia berkembang dan bertumbuh ke kota-kota lain di Indonesia.

Eits, tapi, seiring dengan berkembangnya DBL, makin banyak orang yang terlibat di DBL Indonesia. Berawal dari 5 orang di tahun 2004, akhirnya bisa jadi 30 orang di tahun 2007.

Sampai 2024, total ada 300 kru DBL Indonesia yang ikut membantu kompetisi DBL Indonesia berjalan di 31 kota 23 provinsi di Indonesia. Nah, ketika kompetisi DBL berlangsung di kota-kota, ada lebih dari 1000 kru lokal yang terlibat.

Bahkan, banyak pemain DBL yang sekarang akhirnya jadi kru juga!

5. Basketball Clinic di 2008 sampai Jadi DBL Camp dan Berangkat ke Amerika Serikat

Di tahun 2008 lalu, setiap pemenang DBL dari seluruh provinsi Indonesia dikumpulkan jadi satu di Surabaya, Jawa Timur. Mereka mendapat kesempatan untuk mengikuti NBA Basketball Clinic.

Pemain yang terseleksi kemudian mendapat kesempatan untuk belajar dan bertanding ke Perth, Australia. Pemain yang terseleksi ini diberi nama DBL Indonesia All-Star.

DBL Indonesia All-Star 2008 di Perth, Australia.

Nah, karena DBL nggak pengin kasih pengalaman cuma untuk yjja alias yang juara-juara aja, akhirnya format ini diubah di tahun 2009. DBL memilih beberapa pemain yang memenuhi kriteria, mulai dari attitude, basketball skill, EQ, hingga statistik selama bertanding. Untuk mengikuti Developmental Basketball Clinic.

Dari sini lah yang menjadi cikal bakal dibentuknya First Team dan Second Team di setiap kota-kota di Indonesia. Nah, basketball clinic itu sekarang bernama DBL Camp. Penamaan ini diubah di tahun 2010.

Jika di tahun 2008 lalu pemain yang terpilih berangkat ke Australia, mulai dari tahun 2010 DBL Indonesia All-Star mendapat kesempatan untuk terbang lebih jauh, yaitu ke Amerika Serikat!

Itulah cerita perjalanan 20 Tahun DBL Indonesia. Kini di usia ke-20 tahun, DBL Indonesia mengusung semangat Move Up!

DBL Indonesia mengajak anak muda Indonesia terus meningkatkan aktivitasnya, mengembangkan karyanya, meningkatkan pencapaian dirinya dalam hal apapun.

Terima kasih telah berjalan bersama kami selama dua puluh tahun, kami tidak berhenti mewujudkan mimpi sampai di sini.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (1)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY