Pemain terbaik harus tumbang di laga genting. Justin Patrick Alex. Peraih gelar Most Valuable Player (MVP) Kopi Good Day DBL Camp 2024, juga pengatur serangan Tim Nasional (Timnas) Basket Indonesia U-18 harus absen dari partai final ASEAN School Games (ASG) 2024 Vietnam.
Pemain sophomore SMA St. Louis 1 Surabaya itu memang dikenal dengan aksinya yang gesit. Juga pandai dalam mengatur ritme serangan. Tak heran, jika namanya seringkali masuk dalam jajaran Timnas Indonesia.
Sangat disayangkan. Dislokasi area bahu membuatnya harus menetap di bangku cadangan sepanjang laga puncak. Yap, Justin tak bisa berkontribusi di lapangan pada laga penentuan.
Pertarungan melawan Singapura pada fase semifinal menjadi awal mulanya. Saat laga hampir tuntas, momen “apes” itu justru datang. Padahal, Justin adalah salah satu tumpuan utama dari skuad Timnas Indonesia.
“Aku cedera tuh di kuarter empat. Waktu nahan bola, terus tanganku agak geser deh kayaknya. Akhirnya dislokasi,” singkat Justin.
Hari sial memang tak ada di kalender. Justin mengaku cukup menyesali hal tersebut. Selain tak dapat berpartisipasi dalam laga revans melawan Filipina, dendam pribadi Justin juga belum terbalas sepenuhnya.
“Yang pertama kan ketemu (Filipina) sekali, pas fase grup. Terus gak terima dong saya dibacotin. Akhirnya saya bacotin balik. Dia sudah trash talk dari game pertama, terus panas kan. Akhirnya tak bilang, aku tunggu di final, eh ternyata aku gak main,” celetuknya.
Percikan api, buah dari laga perdana atas Filipina terus berlanjut. Lebih-lebih pertemuan kedua bisa dibilang sebagai ajang pembuktian. Dua tim terkuat Asia Tenggara sedang membuktikan, siapa yang layak menyandang gelar terbaiknya kali ini.
Penuh gengsi dan ambisi. Pertandingan berjalan alot. Dari bangku cadangan, Justin hanya bisa berharap cemas, sambil melangitkan doa.
De javu final DBL Jawa Timur 2023. Di mana Justin hanya bisa menatap rekan-rekannya yang sedang berjuang dari bangku cadangan. Juga di partai final melawan rivalnya, SMA Gloria 1 Surabaya. Usai mengalami foul out di kuarter ketiga.
Beruntung, para penggawa Tanah Air berhasil mencuri kemenangan dan membawa pulang medali emas untuk pertama kalinya. Sekaligus kemenangan perdana Indonesia atas Filipina pada kelompok umur.
Hal itu, membuat Justin sedikit lega. Meski tak sepenuhnya. “Gak ada yang bisa diluapin sebenarnya, orang aku gak main,” katanya.
“Mau titip salam aja deh, buat Artango, anak dari Filipina yang mainnya kasar, tirak sopan, tidak ber-attitude, tidak beretika, tidak suportif, dan tidak bisa nembak. Titip salam aja pokoknya,” tutupnya untuk Artango Jarl Jovan, penuh emosi. (*)
Baca series "Menaklukan ASEAN" selengkapnya di DBL Play:
Seri pertama: Emas ASG 2024, Langkah Awal Indonesia Mendobrak Dominasi Filipina!
Seri kedua: Nama-nama Pemain DBL dan SAC yang Meraih Medali di ASEAN School Games 2024
Seri ketiga: Cliffton Wijaya: Menamatkan SMA dan Memimpin Timnas Putra Indonesia Juara!
Seri keempat: Bawa Timnas Juara di ASG Jadi Prestasi Terbaik Richie Bertrand Linardi
Seri kelima: Kilas Balik Deretan Student Athlete SAC yang Menaklukan ASEAN School Games 2024
Seri keenam: Dari Gunung Rinjani Sampai Da Nang Vietnam
Seri ketujuh: Nadia Aisha, Jawara Estafet Lintasan dan Renang
Seri kedelapan: Antara Lompat Jangkit dan Lompat Jauh
Seri kesembilan: Peran Krusial I Ketut Gede Bayu Prayoga dan Fakhri Afrinaldi di ASG 2024
Seri kesepuluh: Medali Emas ASG 2024: Penantian Panjang dan Langkah Awal Halmaheranno
Profil Justin Patrick Alex bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)