Nama Ricky Lesmana kembali terpilih sebagai pelatih skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Ini merupakan pengalaman ketiga dari empat kesempatannya di DBL Camp. DBL Camp sendiri bukan berpusat pada pemain saja. Bukan mencari 12 pemain putra dan putri terbaik yang nantinya menyandang status sebagai penggawa DBL All-Star.

DBL Camp juga mencari pelatih terbaik yang nantinya menemani penggawa DBL All-Star untuk belajar dan berlatih di Amerika Serikat. DBL Camp bagi para coaches menjadi tempat untuk terus berkarya.

Baca juga: Sinar Terang Yudi Hartawan untuk Smansa Denpasar

Menjadi wadah bagi para pelatih untuk mengembangkan kemampuan melatih sekaligus tempat berbagi ilmu dengan sesama. Bagi beberapa pelatih yang sudah bukan kali pertama berangkat ke DBL Camp, materi-materi di kamp terasa membosankan. Tidak ada terobosan dan itu-itu saja.

Baca juga: Coach Rusta dan Keabadian Smansa: Tak Semua Pemain dan Pelatih Siap di Smansa

Bagi Ricky Lesmana tidak. DBL Camp selalu punya tempat untuk menggali kemampuan melatih. Selalu menjadi tempatnya untuk terus belajar dan belajar. DBL Play berkesempatan untuk berbincang dengan pelatih yang sukses membawa SMA Bukit Sion Jakarta menjadi penguasa DBL Jakarta. Simak perbincangannya di sini

Sebelumnya selamat terpilih lagi jadi pelatih DBL All-Star. Bagaimana rasanya?

Sebelumnya saya bersyukur sekali karena kembali ditunjuk untuk belajar lagi sama anak-anak All-Star di Amerika Serikat. Kalau dihitung ini ketiga dari empat kesempatan.

Banyak pelatih-pelatih yang sudah berangkat kamp lebih dari satu kali itu merasa biasa saja ketika kembali dipilih buat belajar lagi ke DBL Camp. Melihat hal tersebut bagaimana?

Saya pribadi orang yang selalu mau buat belajar. Gak peduli saya di kamp sudah dua kali atau empat kali. Tujuan saya itu ya belajar, belajar, dan belajar. Saya gak pernah mengeluh kalau materinya dari tahun ke tahun sama. Menurut saya selalu ada hal baru yang bisa diambil dan diingatkan.

Menarik. Belajar, belajar, dan belajar. Gak semua punya pikiran seperti itu, cara coach Ricky sendiri seperti apa?

Pada intinya saya sampai saat ini merasa tidak pernah puas dengan pencapaian saya. Walaupun sudah pernah ke Amerika Serikat sebelumnya, tapi saya gak mau sampai di situ saja. Harus terus berkembang dan belajar lagi.

Memang apa sih yang dikejar oleh seorang Ricky Lesmana?

Semua pelatih pasti ingin berada di jajaran pelatih tim nasional senior. Saya juga ingin berada di sana. Lebih lagi saya juga ingin suatu saat menjadi head coach di salah satu tim profesional. Saya tahu jalan saya masih panjang untuk ke sana. Tidak mudah juga tentunya, maka dari itu saya gak boleh capek untuk belajar dan mencari sesuatu yang baru.

Selama di DBL Camp kemarin, ada sharing gak sama pelatih-pelatih lain?

Selama di kamp kemarin itu sempat ada sharing malam. Saya iseng juga bertanya ke beberapa pelatih apa kendala mereka di sana. Kita mencari jalan keluarnya bersama. Kalau soal ilmu harus dibagi lah. Toh, juga buat basket Indonesia sendiri.

Dengan pencapaian yang bisa dibilang bagus sekali. Tiga kali terpilih dari empat kesempatan, puas gak coach?

Pastinya belum puas. Saya harus terus belajar dan belajar.

Baik coach itu tadi pertanyaan terakhir saya. Terima kasih banyak coach Ricky.

Sama-sama, Mas.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya