Dari Voli ke Basket, Melihat Potensi Zihad Visabililah

| Penulis : 

Siapa yang menyangka olahraga basket ternyata bukan menjadi pilihan utama Zihad Visabililah, salah satu penggawa skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Sebelumnya Zihad lebih dulu mengenal bola voli ketimbang bola basket.

Karena posturnya yang tinggi sejak SMP membuat Zihad mencoba olahraga basket secara kesengajaan. “Sebelumnya itu aku SMP main voli. Gak ada tuh basket-basketnya sama sekali. Mulai ke basket itu karena guru olahraga SMP coba-coba menyuruh aku buat main basket,” ujarnya.

Ya, modal nekat menjajal bola basket tersebut justru membuat Zihad punya kenangan tak terbatas dengan bola basket. “Waktu itu ada seleksi basket. Modal nekat aja aku ikut apalagi kan aku cuman bisa voli. Eh keterima hahahaha,” imbuhnya.

Baca juga: Richie Bertrand Linardi Tentang Main Basket untuk Kesenangan Pribadi

Dengan postur yang tinggi jelas menjadi nilai lebih kala bermain voli. Baik ketika menahan pukulan kencang atau saat melakukan pukulan kencang ke arah lawan. Ternyata Zihad sempat kaget ketika rutinitasnya bergeser dari voli ke basket.

“Beda banget ternyata hahahaha. Aku ngerasa kalau di voli itu gak terlalu capek. Pas pindah ke basket malah makin gila capeknya,” ungkapnya.

Saat ini Zihad punya tinggi 196 sentimeter, di bawah ring ia tak terkalahkan untuk urusan berebut bola di udara pun juga ketika mengeksekusi serangan. Padahal kedua orang tua Zihad tak punya postur yang terlalu tinggi.

“Ayah sama ibu bukan atlet. Tingginya juga cuman 170-an sentimeter. Ayah dulu sepak bola tapi ya ikut lomba-lomba tarkam (antarkampung) saja,” sambungnya.

Zihad Visabililah ketika melakukan layup pada selepas berlatih di Kopi Good Day DBL Camp 2024

Ternyata postur menjulang tersebut diturunkan langsung dari kakek buyutnya. “Sempat nanya iseng gitu, ternyata gara-gara genetik dari buyut sama kakek kata ayah sama bunda,”terang cowok dengan zodiak Capricorn.

Oh iya, sejak kecil Zihad sudah jauh dari orang tuanya. Sejak masih SMP Zihad sudah merantau. “Sebenarnya ayah sama ibu gak kasih izin buat aku ngerantau. Mungkin Ayah sama Ibu percaya kalau jalan yang aku pilih itu di bidang olahraga jadinya dapat izin,” kelakarnya.

Baca juga: I Nyoman Aldo: Kultur Basket di Bali, Menjaga Gelar di DBL, dan Gengsi Sekolah

Ia harus mengorbankan jarak dan waktunya bersama keluarga berkurang. Tapi, kecintaan Zihad ke orang tuanya tak lekang oleh waktu. “Setiap aku selesai tanding atau lomba aku selalu berkabar sama ibu dan ayah. Kadang begitu uang hadiah yang aku dapat juga aku kasih ke ibu. Pokoknya Zihad itu cuman mau nyenengin orang tua,” pungkasnya.

Dari voli ke basket. Mendapat restu merantau sejak masih belia. Semangat terus, Zihad!

Zihad Visabililah merupakan bagian dari skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. 

Kopi Good Day DBL All-Star 2024 merupakan skuad elite yang terseleksi melalui program Kopi Good Day DBL Camp 2024. 

Kopi Good Day DBL Camp 2024 sendiri merupakan kamp yang menyaring para pemain terbaik yang berkompetisi di Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024, yang digelar di 30 kota dan 22 provinsi se-Indonesia.

Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 juga menampilkan Pond's Men 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

Profil Zihad Visabililah bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya