JAKARTA - Ada pemandangan berbeda setelah pertandingan antara SMAN 3 Jakarta dengan SMAN 28 Jakarta kemarin (22/9). Dalam laga big match tersebut Teladan (julukan SMAN 3 Jakarta) harus takluk dengan skor 45-30 atas SMAN 28. Usai pertandingan, para srikandi Teladan tak kuasa menahan air mata di lapangan. Hasil pahit harus mereka terima.
Melihat tangisan teman-temannya, kapten tim Teladan, Zefanya Angelina, tidak tinggal diam. Ia tak bisa membiarkan teman-temannya larut dalam kesedihan.
“Tadi temen-temen aku sedih soalnya kami kalah dan ini bakal jadi tahun terakhir aku dan temen-temen kelas dua belas lainnya di ajang Honda DBL, jadi yang kelas sebelas pada emosional," kata Zefanya.
Nah, di akhir laga Zefanya coba menyemangati teman-temannya biar tidak down. "Aku bilang ke mereka kalau ini bukan tahun terakhir mereka, jadi mereka nggak boleh sedih. Mereka masih bisa coba lagi tahun depan,” jelas kapten Teladan ini.
Guard andalan Teladan ini sebenarnya memaklumi kesedihan teman-temannya. Sebab, ia pun merasakan hal yang sama. Tapi Zefanya berupaya tak menunjukkan kesedihannya di depan penonton yang telah hadir.
“Aku berusaha bikin mereka nggak nangis karena di lapangan tadi kami ditonton teman-teman dan orang tua. Walaupun kalah kami gak boleh nunjukin kesedihan. Gak boleh kelihatan patah semangat,” tambahnya.
Perempuan yang biasa disapa Anya ini menekankan bahwa tiap pemain Teladan harus belajar dari kesalahan hari ini. Mereka semua harus kembali berlatih dengan giat dan kembali bangkit demi meraih harapan mereka selanjutnya.
“Ke depannya kita harus belajar banyak dari kesalahan tadi. Kami harus terus giat berlatih. Kalau gagal harus coba lagi sampai apa yang kami harapkan tercapai. Kalau ada niat dan kemauan, pasti bisa ngejalanin semua,” tutup Zefanya.()