Cerita Campers: Michell dan Basket untuk Mama

| Penulis : 

Pembuktian paling manis. Bagi student athlete menjaga neraca akademik dengan basket tetap seimbang memang tidak mudah. Perlu banyak tantangan yang mereka hadapi.

Tidak sedikit bahkan sampai harus mengorbankan salah satunya demi bisa tetap menjaga fokus pada tujuan utama. Belum lagi izin dari orang tua yang kerap kali menjadi tantangan terbesar.

Michell, campers asal SMA Santo Paulus Pontianak, berbagi cerita perjuangannya untuk mendapatkan restu melantun dari sang ibu.

“Awalnya itu mama gak dukung aku buat basket. Soalnya setiap kali lihat aku habis latihan atau tanding gitu kayak kecapekan terus hehehehe,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Campers: Cara Jonathan Christiano Berdamai dengan Trauma

Jelas, mama Michell khawatir dengan anaknya yang tak bisa menjaga neraca akademik dan basket tetap seimbang. Belum lagi olahraga basket yang cukup melibatkan benturan-benturan. “Dulu itu aku sering kecapekan kalau sekolah, Kak. Terus aku juga sering jatuh pas basket. Mungkin, itu yang bikin mama khawatir,” ungkapnya.

Pelan-pelan namun pasti, Michell membuktikan ke mama tercinta. Pembuktian mengenai jalan yang telah dipilihnya. “Mama mulai benar-benar kasih izin itu waktu aku kelas 11 ikut Porprov. Dari situ mama suka liat aku main basket,” imbuhnya.

Ada satu momen bagi Michell yang tidak pernah ia lupakan. Momen di mana mamanya yang mulai mendukung penuh dirinya kala melantun. “Sempat ada kompetisi di Pontianak. Itu mama nonton dari awal sampai akhir. Sampai aku juara. Terus mama bilang kalau aku itu ternyata bisa,” terangnya.

Baca juga: Cerita Campers: Kisah Coach Octa Jadi Teladan Habel Luntungan

Ya, pada kompetisi tersebut skuad Santo Paulus berhasil menang melawan Santu Petrus (SMA Santu Petrus Pontianak).

Sejak saat itu pula Michell dan mamanya bersinergi saling mendukung. Mama Michell mendukung penuh pilihan anaknya. Pun juga dengan Michell. “Aku kalau di rumah gabut gitu suka bantu-bantu mama. Apalagi kan sekarang mama sendiri. Dari pagi sudah kerja, terus kalau sore yan gurus rumah. Jadinya aku harus bantu-bantu lah,” cetusnya.

Barangkali cerita Michell bisa menjadi rujukan teman-teman sekalian. Cerita tentang perjuangannya menjaga neraca akademik tetap seimbang dengan basket. Perjuangannya untuk mendapatkan restu. Hingga pembuktian ke mama tercinta. Salam hangat buat mama ya, Michell!

Baca juga: Cerita Campers: Rena Luhur Si Serba Bisa!

DBL Pontianak masuk dalam rangkaian panjang Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 digelar di 30 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 juga menampilkan Pond's Men 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

 

Statistik pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

 

 

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar