SAMARINDA - SMAN 1 Balikpapan kembali merebut kemenangan di hari ketiga Honda DBL East Kalimantan Series 2019. Melawan SMKN 15 Samarinda, tim SMAN 1 Balikpapan berhasil menang dengan skor meyakinkan, 49-13.
Sejak awal para pemain SMAN 1 Balikpapan langsung tampil menyerang. Apalagi sekolah ini terbantu oleh postur tubuh para pemainya. Para Big Man SMAN 1 Balikpapan beberapa kali dengan mudah memasukan bola. Pertandingan kuarter satu disudahi dengan skor 14-2 untuk SMAN 1 Balikpapan.
Memasuki kuarter kedua, SMKN 15 Samarinda berupaya mengejar ketertinggalan. Secara permainan, anak-anak SMKN 15 Samarinda menunjukan perkembangan berarti dibanding kuarter pertama. Pertahanan mereka juga lebih ketat. Mereka pun mulai berani bermain terbuka. Juga bereksperimen pada pola serangan. Alhasil, sedikit demi sedikit mereka berhasil mengejar ketertinggalan. Kuarter kedua berakhir dengan angka 24-7, masih untuk kemenangan SMKN 15.
Pertandingan di kuarter tiga makin semarak karena suporter kedua tim makin panas. Apalagi permainan SMKN 15 Samarinda juga terlihat dominan. Sayangnya mereka masih mudah kecolongan. Pada kuarter ini SMKN 15 Samarinda masih tertinggal 10-35 dari SMAN 1 Balikpapan.
Fisik pemain SMAN 1 Balikpapan masih luar biasa di kuarter empat. Sebaliknya SMKN 15 mulai mengendur. Hal itu yang membuat para pemain SMAN 1 Balikpapan lebih mudah memasukan bola. Menambah pundi-pundi poin. Margin pun semakin lebar. Pertandingan pun berakhir dengan skor 49-13 untuk SMAN 1 Balikpapan.
Sebenarnya, sang kapten tim SMKN 15 Samarinda, Haidil Nur bermain cukup cemerlang di sepanjang pertandingan. Hanya saja, dia tidak didukung oleh punggawa lainnya. Saat timnya kalah, Haidil tampak menunduk kecewa meninggalkan lapangan.
Sementara itu, Pelatih SMAN 1 Balikpapan Bobby Santosa mengatakan, sebenarnya banyak pelanggaran yang tak perlu terjadi di sepanjang pertandingan tersebut. Pelanggaran-pelanggaran itu karena pemainnya bermain tidak tenang. "Tempo yang dijalankan anak-anak masih berantakan," ujarnya.
Bobby mengaku akan melakukan evaluasi. Sebab, tim yang dihadapi nantinya pasti lebih berat. "Pertandingan berikutnya anak-anak harus lakukan yang terbaik," kata Bobby.(ren)