Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 Lampung Series memang telah berakhir. Digelar sejak 27 Januari hingga 3 Februari 2024, hampir seluruh laga DBL Lampung yang tersaji di Gedungserbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila) menyuguhkan cerita menarik.
Mulai dari laga penuh gengsi dan intrik balas dendam, pertemuan tim-tim besar di laga-laga awal, hingga para debutan yang mendobrak.
Musim ini DBL Lampung punya beberapa debutan. Cukup banyak ketimbang musim lalu. Datang sebagai penantang baru, mereka (para debutan) langsung mematok target tinggi sebelum kompetisi dimulai.
Baca juga: Kenalan Sama MVP: Misi Pembuktian Audhyto Almina Masih Dipenuhi Hujatan
Para debutan itu adalah SMA Yos Sudarso Metro, SMA Global Surya, SMAN 2 Kota Agung, SMA Pelita Bangsa. Nama terakhir yang disebut punya catatan lebih apik ketimbang debutan yang lain.
Ya, mereka berhasil melaju hingga laga kedua. Tidak mudah memang mengingat DBL Lampung memakai format sistem gugur. Setiap laga berarti dan semangat juang teman-teman Pelita Bangsa bukan sembarangan. Sejak awal teman-teman Pelita Bangsa sudah memasang target juara.
Kalau berbicara target, kita semua ingin juara. Berkaca dari banyaknya pengorbanan. Kita gak mau main-main di DBL Lampung nanti,” ujar Rasya Darmawan, salah satu penggawa SMA Pelita Bangsa kala diwawancara perihal persiapan sekolahnya.
Selama berproses bersama membawa nama sekolah di ajang paling bergengsi, ternyata ada cerita menarik datang dari sang debutan.
Baca juga: Tirai Senja, Cerita di Balik Nama Unik Guard Smansa Metro
Bukan, bukan perihal semangat dan ambisi mereka yang pertama kali tampil. Melainkan cerita mengenai kebersamaan tersebut.
“Sebenarnya banyak dari teman-teman itu menaruh ekspetasi besar ke kita (tim basket). Maklum kan DBL event besar. Waktu itu kita saling menguatkan satu sama lain,” ungkapnya.
Kebersamaan itu bahkan membuat Rasya Darmawan tersentuh. Selain menjadi pengalaman pertamanya, menghadapi segala tantangan dan saling menguatkan satu sama lain di dalam dan luar lapangan yang menjadi cerita barunya. Sebuah cerita mengenai perjalanan sang debutan.
“Menurut aku waktu briefing sebelum gim. Semua tim pasti ngelakuin kok. Tapi, percaya atau engga momen ini adalah momen terdekat kami dengan satu sama lain. Saling kasih masukan, kekurangan masing-masing. Pokoknya titik tertinggi kekeluargaan tim ini (Pelita Bangsa) ada di foto ini,” terangnya.
Ya, bagi beberapa mungkin menganggap briefing ssebelum laga adalah sebuah keharusan. Rasya Darmawan memberi sudut pandang lain perihal itu. Sebuah sudut pandang bahwa hal kecil tersebut begitu besar dampaknya. Well, sampai jumpa di musim depan ya!
Foto: Dokumentasi pribadi teman-teman Pelita Bangsa
Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).