JAKARTA - Pertandingan antara putra SMAN 63 Jakarta kontra SMAN 47 Jakarta akan menjadi laga penutup di hari kelima Honda DBL South Region (22/9). Forsev (julukan SMAN 47 Jakarta) yang lolos dari jeratan SMAN 32 Jakarta dengan skor 36-29 harus kembali tancap gas untuk menghadapi lawan selanjutnya, SMAN 63 Jakarta.
Dengan field goals 28,2 persen, Forsev berhasil mengubah 11 keberhasilan tembakan menjadi pundi poin bagi tim dengan banyak poin berasal dari tembakan freethrow dengan presentase 44,8 persen. Forward andalan mereka Rafisya Akbar pada pertandingan sebelumnya tampil sesuai harapan, dengan minute play 30 menit 30 detik ia menorehkan 11 poin, 2 rebound dan 3 steal.
Rafisya bersama guard Zikri Akbar menjadi ancaman bagi tim lawan. Akbar ikut menyumbangkan 8 poin, 4 rebound dan 2 assist yang membantu timnya melaju ke babak selanjutnya. Namun dibalik kemenangan mereka, sang pelatih Miftahul Ulum menyampaikan timnya masih banyak melakukan turnover.
Karena itu ia akan menyiapkan mental anak asuhannya agar bermain lebih tenang, dan mengatur tempo permainan. Mereka menambah jam latihan fisik demi menambah stamina saat bermain nanti, mengingat rooster SMAN 63 Jakarta rata-rata memiliki kondisi fisik dan speed tinggi.
"Yang harus diwaspadai dari SMAN 63 Jakarta, shooting dan transisi deffense ke offense mereka yang pasti cepat. Tapi semangat dan keyakinan dalam tim yang bisa buat kita bisa unggul nanti," ungkapnya.
Di sisi berseberangan, SMAN 63 Jakarta juga belajar dari kesalahan musim lalu dan memaksimalkan hasil evaluasi mereka. Anak asuhan Hendra Wijaya ini optimis dapat bermain baik, selain karena latihan rutin yang dilakukan juga karena semua rooster SMAN 63 Jakarta merupakan kawan satu klub basket sehingga mereka memiliki chemistry dan komunikasi yang baik di lapangan.
Jika andalan Forsev berasal dari forward dan guard tim, SMAN 63 akan mengandalkan big man mereka center bernomor punggung 16, Rio Tegar Syahputra. "Semua pemain yang pegang bola harus kita waspadai karena dia bisa saja mengancam defense. Kita lebih unggul dari SMAN 47 dari segi chemistry, karena kita semua satu klub basket," tutur pria yang sudah melatih SMAN 63 Jakarta sejak 2006 ini.()