ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Coach AIPL, Athini Mardlatika El Hassan

JAKARTA - Di balik keberhasilan SMA Al-Izhar Jakarta memenangi laga melawan tim tangguh SMA Gonzaga Jakarta semalam ada sentuhan seorang perempuan. Dialah coach Athini Mardlatika El Hassan. Selama ini tak banyak pelatih perempuan seperti coach Athini yang melatih tim basket putra di Honda DBL.

Pelatih yang akrab disapa coach Tika ini sudah cukup lama mendedikasikan dirinya untuk olahraga basket. Ia mulai mengenal basket sejak dini, yaitu ketika ia masih duduk di bangku kelas V SD. “Saya mulai mengenal basket sejak SD dan baru benar-benar menekuni saat kelas IX SMP,” ujar coach Tika.

Saat masih aktif menjadi pemain basket, coach Tika rupanya memiliki prestasi yang luar biasa. Ia sempat menjadi bagian dari keberhasilan tim Kota Tangerang Selatan dalam meraih medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten pada 2010 dan 2014. Tidak hanya itu, ia juga membantu almamaternya saat itu, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam meraih juara I Liga Basket Mahasiswa (Libama) Divisi I pada tahun 2016.

Meski demikian, saat ini ia tidak bermain basket secara serius lagi karena fokusnya adalah untuk menjadi pelatih. Kini ia menangani total empat tim, salah satunya adalah AIPL (julukan SMA Al-Izhar Jakarta) yang telah ia asuh selama hampir dua tahun. Bahkan ia rupanya memiliki kebersamaan yang kental dengan para pemain AIPL.

“Menjadi pelatih itu sama saja saya menjadi kakak untuk pemain-pemain saya. Di lapangan, saya menerapkan I’m your coach dan di luar lapangan, I’m your friend. Jadi kami deket banget, karena saya sering bonding dengan anak-anak juga, seperti makan atau nongkrong bareng gitu,” jelas pelatih berusia 25 tahun ini.

Bagi coach Tika, basket sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bahkan, ia lebih memilih untuk bertahan menjadi pelatih basket ketika ia ditawarkan pekerjaan. Hal ini tidak lepas dari pelajaran hidup berharga yang telah ia dapatkan dari olahraga basket, baik ketika menjadi pemain, maupun pelatih.

“Sempat ditawarin kerja tapi justru lebih senang di basket, makanya bisa dibilang basket sudah jadi bagian hidup saya. Dari basket saya bisa belajar tentang hidup. Belajar menerima kondisi dalam situasi menang atau kalah, manajemen waktu, tanggung jawab, dan kedisiplinan,” tutup coach Tika.()

Baca juga berita coach Tika dan tim putra AIPL di seri Jakarta Selatan musim ini:

AIPL Buktikan Kualitas Sang Runner Up Jaksel Musim Lalu

AIPL Masih Terlalu Perkasa Kembali Kalahkan Gonz

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY