Film mengenai multisemesta terkadang membuat kita terheran-heran. Bagaimana bisa sebuah semesta memiliki realitas alternatif. Sebuah pemahaman mengenai semesta paralel yang memiliki jalan cerita berbeda.

Pemahaman tersebut secara gampangnya diaplikasikan pada proses perjalanan para campers yang berjuang habis-habisan di KFC DBL Camp 2023. Setelah berjuang habis-habisan demi mendapat status KFC DBL Indonesia All-Star. Sebanyak 12 pemain putra dan putri bersiap sebelum belajar, berlatih, serta bertanding di Chicago, Amerika Serikat.

Sederhananya seperti ini, beberapa dari penggawa KFC DBL Indonesia All-Star 2023 menjadi pengalaman perdana bagi sebagian pemain. Pada tim putri ada 7 dari 12 pemain yang pertama kali menyandang status elite DBL All-Star. Untuk tim putra juga hampir sama. Terdapat 8 dari 12 pemain yang pertama kali menghuni jajaran skuad elite DBL All-Star.

Baca juga: Multiverse of DBL 2023: Akal-akalan Semesta di DBL Lampung dan DBL Medan

Anggap saja mereka yang pertama kali masuk dalam skuad elite tersebut tahun lalu tidak memilih untuk menekuni basket. Tidak seserius mereka sekarang. Keputusan-keputusan tersebut jelas saling berkaitan dengan realitas.

Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di kepala. Apa yang akan terjadi jika kala itu mereka tidak benar-benar ingin belajar dan serius menekuni basket. Mudah menyerah dan tidak menjadi yang seperti sekarang.

Nah, itu tadi adalah contoh sederhana mengenai multisemesta. Contoh mudah untuk melihat sekaligus menjadi refleksi diri. Semesta paralel bukan perjalanan waktu. Di mana kita bisa kembali ke masa lalu dan mengubah untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Multiverse of DBL 2023: Sentuhan Baru, DBL Camp Perdana di Ibu Kota!

Apa yang dilakukan oleh teman-teman skuad elite DBL All-Star adalah sebuah cerminan mengenai dedikasinya di dunia basket.

Keteguhannya untuk tetap menjaga neraca akademik dan nonakademik tetap stabil. Meskipun banyak yang dikorbankan. Mulai dari waktu bermain, waktu bersantai, hingga waktu libur, semuanya terbayar lunas. Mungkin di semesta paralel cerita para skuad elite DBL All-Star berbeda dengan cerita-cerita mereka yang banyak ditemui di DBL.id.

Namun, dipilihnya ke-12 pemain putra dan putri tersebut jelas bukan tanpa alasan. Belum lagi keempat nahkoda yang ditunjuk.

Baca juga: Multiverse of DBL 2023: Ada Apa di Bulan April?

Kepada kami salah satu pelatih DBL All-Star, Bayu Agung Wicaksono bahkan mengaku ini (pencapaiannya) adalah akal-akalan semesta.

Yup, kepada kami sang pelatih bercerita mengenai salah satu karya lukis di tubuhnya. Yup, ada salah satu tato mengenai kota Chicago. Itu dibuat jauh sebelum coach Bayu mulai menekuni dan ingin belajar plus berbagi ilmunya lewat melatih.

 

Baca juga: Multiverse of DBL 2023: Kisah Sukses Three Peat Folks dan Gelar Perdana Smansa

Sederhana. Tujuannya karena ia tumbuh dan besar di era Michael Jordan, salah satu legenda hidup basket yang membela Chicago Bulls. Beberapa tahun setelahnya, apa yang ia taruh di tubuhnya benar-benar diwujudkan. Mimpinya untuk ke Chicago terwujud lewat jalur KFC DBL Indonesia All-Star.

Barangkali cerita seperti ini tidak hadir di multisemesta lain. Cerita perihal coach Bayu dan akal-akalan semesta. Mungkin satu yang perlu dijadikan pegangan. Hadirnya realitas paralel bisa saja menjadi bentuk refleksi.

Baca juga: Multiverse of DBL 2023: Serunya Kompetisi di Wilayah Paling Timur Indonesia!

Kemauan untuk terus belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi rujukan. Contohnya? Ya, mereka para penghuni skuad elite KFC DBL Indonesia All-Star 2023.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Lebih dari Sekadar Mengajar, Ketulusan Para Guru Juga Terpancar di Lapangan
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa