Sebuah bus berwarna kuning tampak berhenti di depan lobby atlet Indonesia Arena, tak lama setelahnya sebanyak 12 perempuan mulai menuruni bis itu. Raut wajah tegang mengiringi langkah mereka yang cepat menuju suatu lorong. Tak banyak kata yang keluar dari mulut mereka yang terus berjalan, tatapan mereka hanya tertuju ke depan.
Tak lama berselang, mereka sampai ke ruang ganti pemain. Raut tegang yang semula terpatri mulai pecah dengan riuh penuh kagum sesaat mereka membuka pintu. Mereka adalah para pemain SMAN 70 Jakarta (Seventy) yang akan melawan SMA Jubilee Jakarta di partai Final Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series pada Jum'at, 17 November 2023.
"Iya, tegang banget rasanya. Mau buru-buru sampai ke locker room," ucap Deidra Gweneza Octavian, Pemain Seventy.
Suasana di dalam ruang ganti terasa campur aduk. Gweneza misalnya, sesaat ia merasa bahagia dengan berbincang dengan rekan-rekan satu timnya namun setelahnya ia tampak hanya duduk terdiam. Tatapannya seolah kosong, sembari menunggu partai final yang akan bergulir dua jam berikutnya pada pukul 16:00 WIB.
Sorot mata Gweneza tak jarang melirik ke arah timer yang berada tepat di depannya. Timer itu menunjukan waktu mundur Seventy yang harus bersiap. Tatapan Gweneza gugup, di waktu bersamaan ia juga memikirkan apa yang harus dilakukan ketika duel melawan Jubilee telah berlangsung nanti.
"Aku terus menatap ke countdown, rasanya gugup terus sambil mikirin nanti (laga kontra Jubilee) harus gimana. Ga lama aku sadar intinya aku harus berperan baik di tim ini,"
Waktu menyisakan 10 menit sebelum Seventy menuju lapangan. Sebelum beranjak menuju lapangan, tiba-tiba suasana berubah menjadi emosional. Gweneza dan rekan-rekannya tampak menangis, Keira Ammabel Hadinoto selaku Kapten Seventy mencoba menenangkan mereka.
Seventy menyempatkan diri pemanasan di lorong persis di sebelah ruang ganti mereka. Bersorak-sorai mereka lakukan demi menyemangati satu sama lain. Ambisi meraih juara sekaligus three peat membuat setiap pemain Seventy dihantui tekanan.
Hingga akhirnya mereka mulai memasuki lapangan, Riuh penonton yang hadir memberi angin semangat bagi Gweneza. Pertandingan dimulai, Jubilee sempat unggul delapan poin tanpa sanggup dibalas oleh Seventy. Gweneza tak menyadari ketertinggalan timnya sampai ia menoleh ke arah papan skor.
Alih-alih mengambil time out, Paul Mario Watulingas selaku Pelatih Seventy memutuskan untuk melanjutkan permainan. Gweneza dan tim mulai bangkit, Jubilee yang semula memimpin terus ditempel oleh Seventy.
Pertandingan kian menuju usai, harapan three peat Seventy semakin dekat karena mereka telah memimpin jalannya laga. Pada kuarter akhir, Seventy terus berikan gempuran yang pada akhirnya berhasil menangkan pertandingan.
Seventy akhirnya jadi juara Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Championship Series. Gweneza tak sanggup membendung air matanya ketika pertandingan usai, ia langsung menghampiri Keira yang di laga ini merupakan kali terakhirnya bersama Seventy.
Three peat Seventy serta perjalanannya mulai dari region selatan menjadi tahun yang indah bagi Gweneza. Sebab, ia sempat mengalami cedera lutut yang menerpanya pada Desember tahun lalu sehingga harus menjalani operasi. Sembilan bulan menepi, Gweneza kembali membela timnya bertarung di region selatan.
Gweneza di musim ini juga masuk ke dalam jajaran first team putri Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series. "Gabisa berhenti nangis, mikirin jerih payah selama ini ga sia-sia banget."