Di Balik Regenerasi Tak Pernah Putus Smanda Kebumen

| Penulis : 

Panggung Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Central Java Series telah berakhir 3 oktober 2023 lalu.

Pada DBL Solo sendiri terdapat cerita yang menarik. Cerita tersebut datang dari salah dua dari kontestan terjauh yang mengikuti Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Central Java Series-South Region.

Adalah SMAN 2 Kebumen. Bukan kali pertama srikandi Smanda Kebumen melantun di DBL Solo. Pasukan Smanda Kebumen baru saja bergerak dan serius untuk terjun di ajang bolabasket antarpelajar paling bergengsi di tanah air sejak 2018 silam.

Baca juga: Ferry Setyawan, Sosok di Balik Moncernya SMA Pelita Nusantara Kasih di DBL Solo

Namun, prestasi mereka langsung mendobrak. Selang satu musim, Smanda Kebumen langsung melaju di babak Big Four Central Java Series. Pun demikian dengan musim lalu.

Musim ini laju mereka terhenti di Fantastic Four DBL Solo. Prestasi yang masih terbilang oke mengingat pesaingnya adalah tim tuan rumah (Surakarta).

Di balik konsistensi Smanda Kebumen dalam mengarungi DBL Solo, selalu ada satu sosok kunci di belakangnya. Sosok ini adalah Nuli Sukma.

Peramu strategi Smanda Kebumen. Musim lalu, Nuli Sukma masuk dalam daftar pelatih yang berangkat ke DBL Camp.

Baca juga: Kenalan Sama Sydney dan Chloe, Si Kembar dari Regpac Solo!

Selepas laga melawan SMA Regina Pacis Surakarta, kami mendapat kesempatan untuk berbincang dengan sang pelatih. Pembahasannya sederhana, mulai dari perkembangan bolabasket di Smanda Kebumen hingga wilayah Kebumen.

Smanda Kebumen ini kok sepertinya sudah eksis di DBL Solo sebelum pandemi? Atau justru baru-baru ini jadi tim yang ditakuti?

Kalau yang putra sebenarnya lebih dulu ikut dari tahun 2011. Tapi, semakin ke sini sepertinya yang lebih eksis tim putrinya.

Kalau tim putri baru-baru aja sih, tahun 2018. Satu tahun setelahnya (2019) lolos Big Four, terus musim lalu (2022) juga lolos Big Four.

Apa sih coach kuncinya menjaga konsistensi prestasi yang diukir sama Smanda Kebumen ini? Gak mudah juga, soalnya kan pemain juga pasti datang dan pergi.

Pastinya konsisten. Naik dan turun itu pasti ada. Kita gak boleh terlalu puas kalau tahun lalu bisa sampai sana terus tahun ini malah santai-santai.

Justru itu kita jadikan acuan biar bisa lebih baik lagi ke depannya.

Balik lagi ke pencapaiannya teman-teman tim putri coach. Secara konsisten ke Big Four, terus juga musim ini bisa sampai Fantastic Four. Sepertinya tim-tim dari Solo ini mulai mewaspadai Smanda Kebumen. Menurut coach sendiri bagaimana melihat fenomena itu?

Hahahaha enggak lah. Kayaknya semua tim saling mewaspadai satu sama lain. Yang jelas kita dari daerah (Kebumen).

Misal kalau kita mau tanding keluar daerah juga sudah observasi dulu bagaimana. Gak mungkin kita datang cuman modal badan yang penting main. Regenerasi itu penting sih, biar semua bisa merasakan.

Oke, tadi sempat menyinggung soal regenerasi coach. Maksud dari pemahaman regenerasi menurut coach Nuli sendiri itu seperti apa sih coach?

Ya gak melulu soal pemain. Bisa di ofisial juga. Tahun ini ada dua ofisial yang dulunya juga merasakan tanding di DBL. Asisten tahun ini Big Four 2019. Medis juga Big Four tahun lalu. Kita saling diskusi saling sharing juga. Intinya gak hanya berputar di pemain saja.

Agak berat sedikit coach, apa sih yang bikin beda bolabasket di Solo sama Kebumen?

Hahahaha, pastinya ada perbedaan ya. Tapi ya gak bisa dibilang di sini. Intinya itu kita gak boleh berpatok di daerah saja. Kita mau gak mau harus sering keluar kota. Biar dapat pengalaman dan juga ilmu-ilmu dari daerah-daerah lain. Sekalian belajar juga.

Biasanya teman-teman Smanda Kebumen selain tanding di DBL Solo di mana saja coach?

Biasanya di Banyumas kalau gak di Karesidenan Kedu. Harapannya DBL Jawa Tengah ini bisa kayak DBL Jawa Timur.

Ada region-region baru gitu hahahaha. Kita perjalanan itu bisa empat jam sampai enam jam dari Kebumen ke Solo.

Musim lalu kan coach Nuli berangkat DBL Camp. Ada gak sih coach oleh-oleh yang paling berkesan dari DBL Camp?

Banyak banget kalau bicara oleh-oleh dari DBL Camp. Apalagi soal fundamental. Di Kebumen itu kebanyakan mulai basket itu paling cepat SMA kelas satu.

Waktu pulang kemarin ya aku sharing juga ke pelatih-pelatih lain di Kebumen. Ibaratnya ilmunya gak tak pek sendiri.

Terakhir coach, punya harapan gak buat bolabasket di Kebumen?

Harapannya sih aku dan teman-teman pelatih yang lain bisa lebih mengenalkan basket sejak dini ke anak-anak. Soalnya di daerahkuu (Kebumen) itu basket masih terkenal dengan olahraga mahal. Nah, stigma soal itu yang semoga bisa diubah.

Baik, terima kasih coach Nuli. Sukses terus ke depannya!

Terima kasih, Mas.

Profil coach Nuli Sukma  bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap). 

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar