ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Final dini. Begitu bisik-bisik yang terdengar musim lalu ketika putra Gloria 1 (SMA Gloria 1 Surabaya) bertemu dengan Sinlui (SMA St. Louis 1 Surabaya) pada laga sweet sixteen DBL Surabaya. Yup, label tersebut layak disematkan mengingat jalannya laga berlangsung ketat.

Bahkan, Sinlui menutup laga dengan selisih setengah bola (47-46). Andai tembakan dua angka Kennie Elbert pada sisa lima detik kuarter akhir masuk ke dalam keranjang. Selesai sudah perjalanan sang pemegang takhta sejak musim 2018 itu.

Kali ini keduanya kembali bertemu di partai puncak Honda DBL with Kopi Good Day 2023 East Java Series-North Region. Label final dini sudah tidak berlaku. Pembuktian, ambisi, dan menjaga legasi adalah bumbu-bumbu yang kita nikmati jelang tepis mula partai puncak. Siapa pemilik mahkota DBL Surabaya musim ini.

Jika melihat hitung-hitungan di atas kertas dan kedalaman skuad, kedua sekolah sama-sama memiliki roster yang komplet dan saling mengisi. Belum lagi fakta di mana beberapa pemain Sinlui merupakan sisa gerbong kejayaan mereka pada musim lalu dan dua musim sebelumnya.

Misi menjaga legasi jelas kembali mereka usung. Menjaga trofi juara tetap berada di sekolah yang beralamat di jalan Polisi Istimewa nomor 7 Surabaya itu.

Baca juga: Menghitung Mundur Gloria 1 Pertahankan Hegemoni

Namun, jangan cepat memprediksi. Ambisi Gloria 1 untuk meraih gelar juara juga bukan sembarangan. Sudah dua musim secara beruntun mereka tumbang di tangan Sinlui. Mimpi-mimpi besar dan angan tersebut seketika menjadi angin selama satu musim berlalu.

Musim berikutnya pun demikian. Kalah selisih setengah bola (47-46) merupakan pil paling pahit yang harus ditelan oleh pasukan Gloria 1. Jelas sudah musim ini mereka tak ingin membuat angan tersebut kembali menjadi angin.

Kembali menelan kekalahan sama saja seperti menabur garam di atas luka yang belum kering bagi Gloria 1. Perih, pedih, dan menyayat.

Pertemuan keduanya juga tak kalah seru. Terlepas dari sisi historis, beberapa pemain utama Gloria 1 dan Sinlui juga saling mengisi pada kejuaraan-kejuaraan lain ketika tidak membela sekolahnya. Misalnya, Cliffton Wijaya dan Richie Bertrand adalah sahabat karib di luar lapangan.

Yup, mereka sempat satu sekolah pada masa SMP. Kala itu keduanya merupakan siswa di SMP IPH West Surabaya. Bahkan, bukan hanya Cliffton dan Richie saja. Ada nama Kennie Elbert yang juga berasal dari SMP IPH West Surabaya.

Baca juga: Ada Doa Penggawa Sinlui untuk Kesembuhan Panji Amadeus

Duel antara ketiganya sangat menarik untuk disaksikan di lapangan. Pertemuan ini merupakan kali ketiga mereka bertarung. Jika sebelumnya hanya memperebutkan tiket menuju tangga juara, kini mereka bakal saling sikut demi menyandang titel jawara.

Ada ambisi yang besar dari Gloria 1 Surabaya untuk mengakhiri hegemoni Sinlui. Yup, Sinlui adalah sekolah paling ahli dalam menjaga dominasi selama berpartisipasi di DBL Surabaya. Anak asuh Ivan Widianto (pelatih dari Sinlui) juga ingin terus menjaga legasi turun temurun lintas generasi.

Tim putra mereka adalah pemilik gelar terbanyak DBL East Java Series sejak tahun 2004! Sebanyak enam trofi berhasil dikoleksi. Sebelum berbicara terlalu jauh mengenai final East Java Series, ada baiknya kita menikmati pertunjukan Final Party DBL Surabaya.

Pembaca yang terhormat, selamat menikmati dan jadilah bagian dari sejarah final DBL Surabaya 2023! (*)

Jadwal pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023 East Java Series-North Region bisa kalian cekĀ di siniĀ atau scroll di bawah sini.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY