Waktu awal melatih itu sebenarnya saya membantu sama papa buat melatih di tim sekolah Kira-kira awal saya terjun melatih itu tahun 2015-an. Sebelumnya itu saya terjun di dunia basket profesional. Waktu itu kan ada liga putri namanya WNBL Indonesia (Women National Basketball League Indonesia). Operator liganya kan masih DBL Indonesia, nah pulang dari klub (Sritex Dragon Solo) langsung diajak papa buat membantu melatih di Tulungagung.

Ketika tahun 2015 juga saya sudah ambil lisensi kepelatihan. Saya lihat passion saya itu ternyata malah lebih condong ke melatih. Papa juga melatih kan, saya ingin membagikan ilmu-ilmu saya ke anak-anak lah. Cuman dua tahun saya membantu papa buat melatih. Tahun 2017 itu sudah lepas saya pegang sendiri.

Nah itu, dari tahun 2017 saya sudah di Smariduta (SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung). Sebenarnya Honda DBL with Kopi Good Day 2023 East Java Series-West Region persaingannya kompetitif. Kita (tim putri Smariduta) itu sebenarnya juga gak tahu lawannya bermain seperti apa, mereka cara mainnya bagaimana. Syukur karena sekarang sudah banyak akses buat scouting lawan. Lewat DBL Play terus nonton di YouTube juga sudah ada.

Mungkin karena kita jauh lebih lama ikut kompetisi DBL Indonesia jadinya kita lebih paham soal apa saja yang boleh sama engga dilakukan. Jeli lah istilahnya. Contohnya saja waktu pertandingan sudah selisih lumayan jauh dan regulasi soal respect the game.

Saya selalu bilang ke anak-anak apalagi yang kalian kejar. Kita sudah unggul, kenapa harus ditekan lagi. Sebisa mungkin saya ingin kasih challenge ke anak-anak. Apalagi kan ada aturan minute play. Ya pada intinya saya ingin anak-anak ini merasakan apa yang dirasakan satu sama lain. Pengalaman itu paling berharga soalnya.

Nah maka dari itu waktu kita sempat leading lumayan jauh, saya selalu bilang ke anak-anak, gak harus poin, yang penting sharing bolanya bagus. Semua ngerasain dulu pegang bola. Soalnya kan basket kan olahraga tim. Yang penting itu anak-anak di lapangan merasakan ketika pegang bola di lapangan itu seperti ini, mainnya seperti ini, lawannya seperti ini. Pengalaman lah intinya.

Kita gak boleh bertumpu pada satu pemain saja. Balik lagi, ketika sudah leading lumayan jauh, ya apalagi yang kita kejar, mending membuat anak-anak semakin nyaman waktu di lapangan, merasakan bagaimana atmosfernya.

Sebenarnya ada beberapa cara untuk pendekatan ke anak-anak. Sebisa mungkin jangan ada jarak lah, biar anak-anak itu juga merasakan kalau mereka bagian dari tim. Kita sering kumpul bareng cuman sekedar makan atau nongkrong bareng. Nonton bioskop bareng juga sering dilakukan sama anak-anak. Itu yang keterusan sampai di lapangan. Saya menjadi orang pertama yang menghampiri pemain ketika kuarter selesai atau lagi time out.

Untuk Championship Series mungkin kita bakal menambah latihan. Soalnya kan yang main juga bukan sembarangan. Mereka yang tanding kan yang terbaik di wilayahnya (region). Kalau ditanya soal target, pastinya ada. Saya ingin juara lah. Atau paling tidak tanding di gim final sama seperti tahun 2018 lalu.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 digelar di 30 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 juga menampilkan Pond's Men 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

*Tulisan ini disarikan dari hasil wawancara bersama Hadida Ainur Faida, pelatih SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung yang sukses membawa timnya menjadi kampiun di ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2023 East Java Series-West Region.

Statistik pelatih ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan