SEMARANG - SMA Karangturi Semarang berhasil mempertahankan gelar di tahun ini. Usai menangi derbi Semarang di fase final Honda DBL Central Java Series 2019. Memiliki pemain dengan skill merata, Karangturi berhasil tampil mendominasi di sepanjang musim. Selain karena otak cerdas coach Rudy Kurniawan, ada satu nama gemilang yang banya berkontribusi di kemenangan Karangturi.

Dia adalah sang kapten, Lie Kurniawan Dwi Saputra. Forward bernas bernomor punggung 10 itu adalah pusat semesta dari permainan Karangturi. Tak hanya berperan sebagai eksekutor atau pencetak angka, Lie adalah jantung permainan Karangturi. Berkat kegigihannya di sepanjang musim, dia diganjar Most Valuable Player (MVP) Honda DBL Central Java Series.

Gelar itu tentu bukan begitu saja diberikan pada Lie Kurniawan. Lie tak hanya pemain yang memiliki skill menawan. Tapi, ia juga tipikal pemain militan. Daya juangnya tak mudah diredam.

Meskipun permainannya luar biasa, tapi Lie tak pernah bermimpi menjadi MVP.  "Target aku sebenarnya cuma kepingin masuk first team. Terus waktu pengumuman ternyata MVP, kaget banget aku terpilih," ungkap kapten yang kini masih duduk di kelas XII tersebut.

Pemain bernomor itu sudah kenal basket sejak masih SD. Namun faktor ikut-ikutan dan seru-seruan saja masih mendominasi dirinya saat itu. "Waktu SD bingung mau pilih ekstra apa? jadi yang keliatan seru basket terus ikutan latihan," ungkapnya.

Namun ia semakin mencintai basket saat berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Apalagi, dukungan penuh dari orang tuanya semakin membulatkan tekad Lie untuk menekuni basket. Salah satu yang paling total mendukungnya adalah Papanya. Oleh karena itu, gelar SMA Karangturi dan MVP kali ini ia persembahkan untuk sang Ayah, yang telah tiada. 

"Mulai suka sama basket itu waktu SMP karena didukung banget sama Papa," kata ujar Lie. "Tapi sayangnya, Papa meninggal. Jadi itu menambah motivasi lagi buatku untuk bisa banggain orangtua, walaupun Papa sudah tiada," imbuhnya.

Menurutnya, basket bukanlah perkara menang atau kalah. Setiap pertandingan adalah pelajaran dan menciptakan chemistry antar pemain. "Kami jadi makin deket, makin sering pergi bareng dan mulai sering komunikasi sama pelatih. Jadi pertandingan adalah perantara. Bukan melulu soal kemenangan. Yang penting, upaya kita untuk selalu tampil all out di setiap laga,"ujarnya.

Motivasi mulia dan kerja keras yang selama ini dilakukan Lie Kurniawan tuntas terbayar malam kemarin. Tak hanya keberhasilan membawa Karangturi mempertahankan gelar. Namun, menjadi MVP, sesuatu yang tak pernah ia kira sebelumnya. Kalau Lie bisa, kalian juga!

Inilah profil dan statistik Lie Kurniawan Dwi Saputra

Baca juga profil peraih MVP putri di Honda DBL Central Java Series Karissa Adiela, MVP Putri Seri Jateng: Makin Cinta Basket karena Tri Tunggal

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Lebih dari Sekadar Mengajar, Ketulusan Para Guru Juga Terpancar di Lapangan
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa