Tim putra ABBS (sebutan SMA Al-Abidin Bilingual Boarding School Surakarta) masih penasaran untuk bisa melangkah lebih jauh dalam gelaran DBL Solo. Musim lalu langkah mereka terhenti pada fase Big Eight setelah tumbang dari SMK Santo Mikael Surakarta dengan skor 44-29.
Musim 2021 mereka bahkan harus gugur di laga perdana setelah takluk daari SMAN 7 Surakarta. Kesempatan besar aslinya bisa mereka dapatkan pada musim 2019. Satu langkah lagi bagi sekolah yang beralamat di jalan Tarumanegara 3 kota Surakarta tersebut menyapa fase Big Four Central Java Series. Sayang, upaya tersebut kandas. Mereka gagal menang dari SMK Santo Mikael Surakarta yang menjadi lawannya saat itu.
Baca juga: Putra Regpac Rindu Berlaga di DBL Solo
Musim baru Honda DBL with AZA Wear 2023 Central Java Series skuad ABBS masih harus melengkapi beberapa kepingan puzzle yang hilang. Fokus skuad ABBS bukan hanya untuk meraih kemenangan setiap laga, melainkan juga regenerasi agar tidak langsung kehilangan banyak pemain di musim-musim mendatang, “Saat ini fokus kita untuk regenerasi. Karena gak mungkin cuman mengandalkan tim kelas 12 SMA saja, soalnya kan ini DBL juga ajang bergengsi,” ujar Jody Firmansyah, penggawa ABBS musim lalu.
Jelas sudah ABBS memiliki target jangka panjang untuk bisa tetap eksis di ajang DBL Solo. Mereka tidak ingin hanya untuk sekedar mengikuti kompetisi tanpa adanya tujuan pasti. “Kalau dari pelatih bilang semua pemain punya kesempatan yang sama. Khususnya anak-anak kelas sepuluh SMA, karena kita juga punya target jangka panjang,” ungkapnya.
Baca juga: The Sophomore: Diponegoro Pasang Target Tembus Final di Musim Kedua
Ditanya mengenai chemistry, Jody Firmansyah mengaku ikatannya dengan penggawa tim lainnya sudah terbentuk sejak lama, “Sejauh ini kalau chemistry tim sudah terbentuk dari lama, sudah siap lah buat DBL,” tandasnya.(*)
Profil SMA Al-Abidin Bilingual Boarding School Surakarta bisa dilihat di halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap) atau klik di sini.
