SMAN 1 Puri Mojokerto merupakan salah satu sekolah yang tak pernah absen dalam ajang DBL Surabaya. Berkaca dari tiga musim terakhir, tim putri Castle -julukan lain SMAN 1 Puri Mojokerto- selalu berhasil melesat hingga ke babak Playoff..
Setidaknya anak asuhan Ony Octariza Purnama Putra ini konsisten menembus laga Sweet Sixteen. Bahkan pada gelaran Honda DBL with KFC 2022 East Java Series - North Region lalu, srikandi Castle sukses menatap laga Big Eight.
Sayangnya, mereka harus mengakui ketangguhan dari SMAN 16 Surabaya usai menelan kekalahan pahit dengan skor akhir 26-17. Meski mematahkan pencapaian baru untuk Castle, namun mereka masih berusaha untuk dapat mencapai hasil lebih.
Baca Juga: Pede Menghadapi Laga Jadi Kunci Sixteen Terbang Menuju Fantastic Four
Kegagalan beruntun itulah yang membuat coach Ony bakal lebih selektif dalam memilih pemain. Mengingat bersamaan dengan tahun ajaran baru, tim putri Castle juga bakal kedatangan banyak amunisi baru.
“Untuk persiapan sejauh ini masih latih tanding, evaluasi, dan terus berjalan seperti itu. Kebetulan nanti tanggal 1 juga kami ada turnamen lagi, sekalian seleksi untuk anak kelas X yang akan diajak bermain di DBL Surabaya,” ucapnya.
Diprediksi tak akan berjalan mulus, coach Ony juga menegaskan bahwa hadirnya pemain baru juga bakal menyimpan banyak sekali “pekerjaan rumah”. Terlebih dalam proses menyatukan chemistry.
“Pemain baru ini tentu punya kebiasaan dan treatment-nya masing-masing selama SMP. Menyelaraskan dan merubah gaya bermain dalam waktu yang sempit itu harus pelan-pelan. Tapi memang mereka sudah sempat ikut sparing, tinggal dilihat saja siapa yang siap di turnamen akhir,” sambung coach Ony.
“Kami juga sempat sparing sama tim basket UPN yan lagi seleksi Pomnas, meskipun kalah tapi setidaknya mereka nggak kaget kalau di DBL nanti bertemu dengan tim kuat lainnya,” tandasnya. (*)