Bunda Deynna Nribun, Semangat Razak Terpacu

| Penulis : 

 

SURABAYA - Dukungan Bunda Deynna untuk anak-anaknya sungguh luar biasa. Beliau tak pernah absen menonton pertandingan yang sedang dilakoni anak-anaknya. Termasuk Razak Ramadhan yang tahun ini turut membela SMAN 3 Surabaya di kompetisi basket pelajar terbesar dan paling bergengsi di Indonesia, Honda DBL.

"Sejak dia (Razak) SMP kalau pas main basket pasti saya tonton. Selalu usahakan selalu ada waktu buat anak-anak saya," ujar Bunda Deynna yang siang tadi menonton laga tim putra SMAN 3 Surabaya melawan SMAN 1 Gedangan, Sidoarjo. Bunda Deynna mengaku selalu mendukung bakat anaknya. Kebetulan Razak dan adiknya, Jasmin sama-sama berbakat di bidang basket.

"Apapun yang mereka suka lakukanlah. Asal positif dan harus tekun," begitu nasihatnya. Siang tadi Bunda Deynna duduk di barisan kursi VIP di DBL Arena. Begitu anaknya membawa bola, Bunda Deynna begitu antusias. Sesekali dia ikut berteriak memberi dukungan. Sesekali juga Razak melihat ibunya. Tersenyum bangga dari tengah lapangan.

Hari ini Bunda Deynna tak sekedar melihat penampilan Razak. Lebih dari itu, dia ingin tim SMAN 3 Surabaya mendapat prestasi tahun ini.  Salah satu yang selau dia doakan adalah sekolah itu bisa terus melangkah ke babak selanjutnya, termasuk fase playoffs. 

Doa Bunda Deynna pun terkabul. Tim basket SMAN 3 Surabaya hari ini akhirnya memperoleh kemenangan. Dalam pertandingan ini Razak mencatatkan 4 poin untuk kemenangan sekolahnya, 31-18 atas SMAN 1 Gedangan Sidoarjo. 

Kemenangan ini sekaligus menjadi kado ulang tahun sekolah tersebut. Bunda Deynna memandang bangga anaknya dari sisi lapangan begitu buzzer berbunyi. Inilah profil Razak, guard andal dari SMAN 3 Surabaya: Razak Ramadhan  

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan