BANDUNG - Siapapun yang melihat partai basket putra Honda DBL West Java Series 2019 (seri Bandung) pasti setuju bahwa laga itu super dahsyat. Ya dari sisi pertandingannya, ya dari sisi penontonnya. Bagaimana tidak, penonton yang menyaksikan laga itu sampai meluber hingga mendekati pinggir lapangan. Padahal laga itu disiarkan livestream. Tapi, tetap saja penonton yang datang jumlahnya begitu banyak.

Para penonton terus berdiri, berteriak, dan menyanyikan chant masing-masing tim. Itu karena para penonton mayoritas pendukung kedua tim yang berlaga. Yakni tim basket putra SMAN 2 Bandung dan SMA Regina Pacis Bogor. Kedua tim suporter itu adalah JoyDog Army dari SMA Regina Pacis Bogor dan Charets dari SMAN 2 Bandung. 

Yang menarik, meskipun kedua tim suporter ini memenuhi GOR Pajajaran, tapi nyaris tak ada gesekan dari keduanya. Padahal situasi di dalam GOR panas. Baik panas secara psikologis maupun panas dalam arti yang sebenarnya, karena penuh sesaknya GOR Pajajaran. Saking panasnya, sejumlah penonton terlihat keringatnya bercucuran.

Sebagai tuan rumah, tim suporter Charets memang datang dalam jumlah yang lebih banyak. Dibanding tamunya yang datang dari Bogor, SMA Regina Pacis. Yang patut diapresiasi, meskipun akhirnya tim SMAN 2 Bandung kandas di tangan SMA Regina Pacis, namun tak ada emosi yang keluar dari para suporter 'tuan rumah'. Mereka benar-benar dewasa. Benar-benar sportif. Layak mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya. Tak hanya para suporter, tapi para pemain juga menunjukkan sportivitasnya. Anak-anak Regina Pacis sempat terlihat memberikan semangat pada para pemain SMAN 2 Bandung yang meratapi kekalahannya malam itu.

Bintang, leader dari JoyDog Army mengaku kedatangan tim suporternya dalam laga final ini lebih sedikit dari babak sebelumnya. "Kami datang ke sini dengan empat bus, lebih sedikit dari kemarin (fantastic four). Tapi kami tetap kompak, gak berhenti bernyanyi," ujar Bintang. Dia salut dengan penonton yang memadati GOR Pajajaran, termasuk tim suporter dari lawannya, Charets. "Penonton malam ini luar biasa semua," katanya.

Sementara itu, Sigit Adi Wicaksono, perwakilan dari Charets juga bangga dengan penonton di GOR Pajajaran. "Sumpah ini keren! Luar biasa banget antusiasnya penonton," kata Sigit. Charets sendiri datang dengan 350 orang. "Karena kami berasal dari sekitar Bandung, jadi berangkat dan pulangnya masing-masing," kata siswa kelas XI ini. 

Walau timnya kalah, tapi Sigit mengaku Charets tak berkecil hati. "Menang-kalah dalam sebuah pertandingan itu biasa. Mungkin belum waktunya aja, pokoknya semoga tahun depan kami bisa lebih baik lagi. Semoga bisa merebut gelar juara," tambahnya. Dia sempat mengingatkan dan mendoakan agar suporter tim JoyDog Army selamat sampai kembali ke rumah.() 

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan