BANDUNG - Honda DBL musim 2019 sangat berkesan bagi SMA BPK Penabur Cirebon. Sebab di musim ini mereka berhasil meraih juara. Membawa pulang piala yang gagal direbut musim sebelumnya. Di tahun ini juga, pemain mereka Arsya Febriani keluar sebagai most valuable player atau MVP.
Arsya memang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik digelaran Honda DBL West Java Series 2019. Coba lihat saja torehannya saat final party melawan SMA Santo Aloysius SA Bandung kemarin. Dia mencatatkan 14 poin, 55,6 persen field goals, 75 persen three points, 3 rebounds, 2 assist dan 2 steal. Tak hanya terpilih sebagai MVP, Arsya juga masuk dalam first team Honda DBL West Java Series.
Ternyata Arsya mengawali langkah di Honda DBL musim ini penuh dengan cobaan. Salah satu yang membuatnya sempat sulit adalah kehilangan partner bermain, namanya Lala. "Kemarin di awal sedih banget. Sebab duet saya main sejak SMP gak bisa ikut Honda DBL. Dia harus ikut Srikandi Cup. Bukan cuma aku yang down, teman-teman juga," ujar Arsya.
Namun Arsya dan teman-temannya harus fokus menatap musim baru Honda DBL. "Kami harus bisa move on tanpa Lala. Kami pun berlatih dengan keras untuk mempersiapkan diri di Honda DBL 2019. Tiap hari latihan," ujarnya.
Siswi kelahiran 26 Februari 2003 ini tak menyangka bisa terpilih menjadi MVP Honda DBL West Java Series 2019. "Ya gak nyangka pastinya. Saya sempat mengira Richelle (pemain SMA Santo Aloysius SA). Sebab menurut saya dia punya shot bagus sebagai seorang center. Dribble bolanya juga bagus," kata siswi kelas XI ini.
Arsya kini berharap dirinya dapat masuk dalam Honda DBL All-Star dan pergi ke Amerika. "Pengen banget bisa ke Amerika. Aku ingin sekali bikin bangga orang tua. Termasuk ayah yang melatih saya dasar-dasar basket," tutupnya.()