DBL Camp Recap bagian 2 hadir! 

Pemusatan latihan yang dilakukan pada 8 Mei hingga 14 Mei 2023 masih menyisakan banyak memori indah untuk seluruh campers yang berpartisipasi. Di DBL Camp Recap bagian 1 lalu, mengulas perjalanan campers sejak kedatangan hingga latihan fisik di hari kedua camp.

Baca juga: Meiscye Meidina Pergi DBL Camp Sendirian, Pulang Punya Banyak Kawan

Setelah menjalani rangkaian latihan fisik, menu-menu latihan lain juga dilakukan oleh campers di hari berikutnya. Tanggal 10 Mei 2023 lalu jadi tahap seleksi pertama di DBL Camp. Setelah penilaian dilakukan sejak hari pertama, kini 50 campers putra dan putri akan dipilih untuk menjadi Top 50 Campers.

Sejak pagi, seluruh campers diberikan menu latihan pola dan teknis bermain basket. Campers dibagi menjadi beberapa grup (station). Sesi pertama adalah materi 1on1, mereka harus match up dengan campers lain. 

Baca juga: Mengulas Balik DBL Camp, Junior Dave Belajar Banyak Logat Berbagai Daerah

Materi ini bertujuan untuk menguji dan mengasah pola defense campers. Muhammad Dzikra, campers dari SMAN 1 Kota Jambi, mengaku mendapat banyak ilmu dari sesi ini. Terlebih, dirinya dipasangkan oleh Terrell Ayers, pemain tertinggi di DBL Camp (200 cm) dari SMA BPK Penabur Cirebon.

"Latihan di camp lebih keras daripada di Jambii, aku jadi makin penasaran dan pengen asah kemampuan ku terus. Karena pengalaman pertama aku agak terkejut dan sangat bersemangat ketemu pemain terbaik dari berbagai daerah. Paling seram saat 1on1 dengan Terrell Ayers, dia tinggi dan besar," ungkapnya.

Baca juga: DBL Camp Bantu Raden Muhammad Temukan Kekurangan Diri

Di sesi lain, campers juga harus melakukan materi 2on2 dan fitness. Sama persis seperti sesi 1on1, materi 2on2 dan fitness ditujukan untuk mengukur kemampuan campers dalam defense dan ketahanan fisik mereka.

Setelah campers menjalani semua sesi latihan, saatnya mereka mengetahui siapa saja yang terjaring dalam Top 50 Campers. Pengumuman 50 pemain terbaik diumumkan pada sore hari jelang kepulangan mereka ke penginapan.

Baca juga: Jeremy Raymond Bawa Oleh-Oleh Ilmu untuk Basket Kupang

Meski tak terjaring sebagai 50 pemain terbaik, Benedict Darryl, pemain dari SMA Bukit Sion Jakarta, mengaku dirinya mendapat banyak ilmu sekaligus bisa mengasah kemampuannya dalam bermain basket.

"Pelatih di sini detail banget kalo menjelaskan. Terutama Vlahov, kalau salah langsung dikoreksi sama dia. Jadi kita tahu, nih, bagaimana gerakan yang benar," ujarnya.

Baca juga: Puas di DBL Camp, Ferdinandus Hartama: Panitia Harus Naik Gaji!

Hari berikutnya, 11 Mei 2023, campers telah dikategorikan menjadi selected campers (Top 50 Campers) dan unselected campers). Materi berbeda diberikan oleh campers di hari keempat ini. 

Seluruh campers harus melakukan offensive dan defensive concept. Pada hari keempat ini, kemampuan campers kembali diuji lewat scrimmage game. Sebelum nantinya mereka kembali dikerucutkan menjadi 24 besar atau Top 24 Campers.

"Saya mendapat penjelasan detail dan mendalam ketika sesi offense dan defense concept. Tapi, masih bisa saya kembangkan lebih jauh lagi kemampuan saya setelah ini," ujar Anggita Yuliani, pemain asal SMA BPK Penabur Cirebon yang terpilih dalam Top 24 Campers.

Nantikan dan simak DBL Camp Recap selanjutnya hanya di aplikasi DBL Play!

Populer

Sinergi Sekolah Bawa Bulungan Berprestasi di Olahraga dan Akademik!
Jadwal Technical Meeting DBL West Kalimantan 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya