Berita gembira datang dari Daffa Athalla Rajasa. Pemain dari tim putra SMAN 8 Jakarta itu berhasil diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Daffa berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro dan Informatika-Komputasi melalui jalur SNBP.

Baca juga: Tak Hanya Bersinar di Basket, Reynold Imanuel Banjir Prestasi Taekwondo

Daffa memang dikenal sebagai salah satu siswa yang berprestasi selama dirinya duduk di bangku SMA. Tidak hanya nilai akademiknya yang berbicara, Daffa juga banyak meraih medali dari kompetisi di luar akademik. Salah satunya di bidang Taekwondo.

Cowok berusia 17 tahun ini mengaku sudah menggeluti bela diri Taekwondo sejak dirinya berada di kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Hal itu berawal karena ingin mengikuti jejak sang Papa. Daffa mengatakan, Papanya sempat menggeluti Taekwondo semasa SMA.

Baca juga: Andang Ramadhan Punya Tips Latihan Saat Bulan Ramadan

"Awalnya karena Papa dulu waktu SMA juga taekwondo, jadinya aku sama kakak-kakak aku didaftarin latihan taekwondo. Aku tekuni taekwondo terus karena aku orangnya suka beraktivitas, intinya harus banyak gerak," jelasnya.

Kesukaannya terhadap Taekwondo ini pula yang membawa Daffa mendulang prestasi di luar ruangan kelas. Terhitung, Daffa pernah mengikuti lebih dari 15 perlombaan Taekwondo sejak ia berlatih pertama kali pada kelas 1 SD lalu.

Mulai dari kompetisi nasional hingga internasional pun pernah Daffa ikuti. Ketika disinggung mengenai prestasinya itu, kata Daffa, ada beberapa kompetisi yang begitu berkesan untuknya. Yaitu 10th CK Classic International Open Taekwondo Championship 2016.

Baca juga: Sambil Nunggu Buka Puasa, Yusran Tambah Latihan Buat Modal KFC DBL Camp

Itu merupakan salah satu kompetisi internasional yang Daffa ikuti. Kompetisi yang digelar di Malaysia itu begitu berkesan untuknya lantaran Daffa harus berjuang maksimal hingga menurunkan berat badannya jelang kompetisi. Hebatnya, ia baru menginjak usia 11 tahun kala mengikuti kompetisi itu.

"Sekitar tiga bulan sebelum tanding, aku harus menurunkan berat badan kurang lebih 4kg, padahal aku sudah kurus banget saat itu. Dari situ effort sudah capek banget. Tapi setiap hari harus makan makanan berkuah, nggak boleh gorengan," ungkapnya.

Baca juga: Jacob Marthen Dulunya Lebih Suka Main Bola, Kini Terpilih KFC First Team

Tidak berhenti di situ, setelah dinyatakan lolos measurement test, Daffa harus bertanding sebanyak 4 match untuk mendapatkan medali emas. Dari hasil bagan pun, Daffa harus menghadapi atlet dari Malaysia, India, dan Uzbekistan.

"Di final aku ketemu Uzbekistan. Tinggi aku saat itu mungkin cuma 150cm dan tinggi lawan 170cm. Aku udah grogi di awal, sampai akhirnya aku bisa memenangkan partai final. Itu karena aku yakin ditambah doa bahwa aku bisa menang," tuturnya.

Baca juga: Sempat Dilarang Mama Ikut Basket, Kini Norina Fix Berangkat KFC DBL Camp

Selain Taekwondo, Daffa juga turut berprestasi di bidang basket. Daffa pernah menjadi juara 1 di Kejuaraan Wilayah Perbasi Jakarta Pusat KU 14 tahun 2019 dan Juara 3 Kejuaraan Daerah Perbasi DKI Jakarta KU14 tahun 2019.

Prestasinya itu pula yang membawa Daffa turut memperkuat tim basket SMAN 8 Jakarta di Honda DBL with KFC 2022-2023 DKI Jakarta Series lalu. Meski dirinya kini sudah lulus dari sekolahnya, Daffa mengaku masih ingin melanjutkan mimpinya untuk terus mengukir prestasi di luar bidang akademik. (*)

Populer

Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci
Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!