SEMARANG –Laga dramatis tersaji di pertandingan kedua fase big four Honda DBL Central Java Series 2019 hari ini (4/10). Sama-sama menjadi tim unggulan di sepanjang musim 2019, SMA Tri Tunggal dan SMA Warga tak hanya bertarung atas nama tiket final. Lebih dari itu, ada pertarungan gengsi yang cukup besar di laga ini.
Sama-sama memiliki stok pemain berkelas, laga dua tim kuda hitam ini berjalan sengit. Sejak kuater awal, keduanya saling bertukar serangan. Tri Tunggal lebih dulu memimpin lewat tembakan three point yang dilesatkan Ryo Fattah.
Sedangkan tak lama kemudian, SMA Warga membalas lewat fast break ganas yang diinisaisi oleh Sebastian Soenarto. Kejar-kejaran angka pun terjadi di sepanjang kuarter. Hingga saat kuarter pertama berakhir, Tri Tunggal unggul tipis 13-12 atas SMA Warga.
Di kuarter berikutnya, atmosfer Stadion Sumber Waras, Semarang kian memanas. Kedua tim sama-sama menampilkan performa terbaiknya. Penampilan Tri Tunggal kian trengginas di kuarter ini. Serangan mereka lebih efektif. Dan finishing mereka semakin tajam.
Sebenarnya, SMA Warga juga mengalami peningkatan di kuarter ini. Tapi sayang, transisi mereka lebih lamban jika dibandingkan lawan. Tri Tunggal pun unggul semakin jauh saat paruh pertama berakhir. Skor 33-27, Tri Tunggal unggul sementara.
Tribun yang dipadati suporter dari kedua tim tak pernah berhenti bergemuruh. Bersatu dalam suara, para suporter juga memiliki kompetisinya sendiri. Saat tim di lapangan adu skill, mereka beradu kreativitas. Chant terus mereka gelorakan tanpa putus. Seperti doa, sekaligus harapan atas mimpi mereka agar timnya terus melaju ke babak berikutnya.
Saat turun minum, coach Wempi Wiyanto mengubah taktik serangan mereka. Intersep mereka lebih rapi. Transisinya juga membaik. Di awal kuarter ketiga, SMA Warga sebenarnya telah menemukan titik kebangkitan.
Permainan mereka berkembang. Lebih berani menyerang. Namun, marking man to man SMA Tri Tunggal juga disiplin. Sehingga, SMA Warga harus bekerja lebih keras untuk mencetak angka. Warga pun mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 49-54 di kuarter ini.
Di kuarter pamungkas, kedua tim sama-sama berupaya tampil all out. Tri Tunggal sebenarnya telah unggul sepuluh angka saat permainan berjalan tiga menit.
Namun di pertengahan laga, SMA Warga bangkit. Dengan mengandalkan umpan-umpan pendek, mereka sukses merepotkan lini belakang Tri Tunggal. Tak hanya itu, mereka juga sempat mempersempit ketertinggalan menjadi empat angka saja. Itu terjadi ketika memasuki menit kelima.
Sebenarnya dari segi penguasaan lapangan, SMA Warga lebih unggul dibanding Tri Tunggal. Namun sayang, mereka tak tajam saat melakukan eksekusi. Beberapa kesempatan emas tak berhasil mereka manfaatkan dengan baik. Bahkan, free throw mereka banyak yang terbuang percuma.
Hal itulah yang kemudian membuat SMA Warga seolah kehabisan stamina di menit-menit terakhir. Stamina mereka habis. Dan daya gebrak mereka melemah. Hal tersebut dibaca sebagai celah oleh Tri Tunggal. Memanfaatkan lawan yang mulah lengah karena kehabisan tenaga, Tri Tunggal memperlebar jarak. Skor 77-70 pun membawa Tri Tunggal melaju ke final Honda DBL Central Java Series 2019.
Pelatih SMA Tri Tunggal Semarang, coach Putra Mahandaru menyebut usahanya selama ini tak sia-sia. Pengorbanannya dan timnya dibayar sepadan.
“Anak-anak main maksimal hari ini. Kalau sudah di fase seperti ini, kami bukan lagi adu skill. Tapi kekuatan fisik dan mental. Dan untuk urusan itu, Tri Tunggal lebih unggul dari lawannya,” ujar coach Putra.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini, klik di sini.