HADIR sebagai tim debutan pada UBS Gold Dance Competition 2018, tapi prestasi SMA IPEKA Puri langsung melesat. Tim itu berhasil meraih best three untuk DKI Jakarta Series-West Region. Saat itu tim SMA IPEKA Puri membawakan hip hop yang dipadukan dengan tari tradisional.
Tari tradisional yang dipilih sekolah itu adalah Krumping. Dikombinasikan dengan gerakan tari Saman. Mereka menggunakan iringan musik instrumental khas Bali. Kreasi itu dimaksudkan agar anak muda tak melupakan tarian daerah.
“Saat itu sebenarnya pembentukan tim (dance) serba dadakan,” kata kapten tim dance SMA Ipeka Puri, Cellysta Izabella. Menurut dia, pembentukan tim dance itu bermula dari persyaratan mengikuti kompetisi basket Honda DBL. “Kan tiap tim basket harus didampingi tim dance. Saat itu kami langsung membuat tim. Membuat gerakan sendiri tanpa pelatih,” jelasnya.
Bagi Celly -sapaan akrab Cellysta- meskipun tanpa pelatih timnya tak patah arang. Teman-temannya justru semangat memberikan yang terbaik untuk sekolah. “Pelatih kami ya adalah anggota sendiri. Kami saling menggabungkan ide untuk dijadikan satu dalam gerakan tari,” imbuhnya.
Semangat luar biasa itu tak sia-sia. Kerja keras memang tak pernah mengkhianati hasil. Tim ini pun berhasil meraih best three dalam UBS Gold Dance Competition 2018. Hasil itu membuat pihak sekolah bangga. Tim itu akhirnya diberi kesempatan untuk mengikuti lomba dance lainnya untuk menambah pengalaman.
“Kami sadar, anak-anak memang memiliki potensi lebih. Kami tak ingin kemampuan mereka terhambat,” ujar Eksiati Mahargyarsi, guru pendamping tim dance Ipeka Puri.
Eksiati berharap tahun ini tahun ini timnya bisa kembali meraih hasil maksimal. Setidaknya mengulang menjadi best three. “Harapan saya anak-anak bisa mengulangi kesuksesan tahun lalu. Bahkan kalau bisa lebih dari itu," ungkap guru Bimbingan Konseling (BK) itu.()