Helatan Honda DBL with KFC 2022 East Java Series – North Region kembali berjalan dengan kembali melibatkan para penonton. Tahun ini terdapat beberapa tim debutan yang ikut merasakan hangatnya atmosfer DBL Arena.
SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik menjadi salah satu sekolah yang berkesempatan untuk mengikuti DBL seri Surabaya musim ini. Berstatus sebagai debutan, tak membuat Smamio -julukan SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik- rendah diri.
Putra Smamio justru tampil gemilang. Mereka mampu melibas semua lawannya dan melaju ke babak playoff usai jalani laga sengit dengan SMA ITP Surabaya. Sayangnya, di putaran playoff mereka harus tunduk atas SMAN 1 Surabaya dengan skor akhir 37-29.
Baca Juga: #DBL2022Wrapped: Beberapa Tim Debutan Beri Warna DBL Surabaya
Sementara nasib baik tidak sejalan dengan srikandi SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik. Mereka harus lebih bersabar untuk menantikan kesempatan di tahun selanjutnya. Pasalnya tim putri Smamio menelan dua kekalahan pahit di fase grup dengan SMAN 2 Mojokerto dan SMAN 5 Surabaya.
Menurut Daffa Athalla Defrianto sebagai salah satu pemain asal Smamio menegaskan bahwa bertanding di panggung Honda DBL memiliki pressure tersendiri. Lebih-lebih pada gelaran musim ini suporter mulai terlihat memenuhi bangku tribun, sehingga menjadi tantangan baru bagi para debutan. Terutama dari segi mental.
“Bermain sebagai tim debutan menurutku agak susah ya. Kita melewati banyak banget perjuangan untuk bisa membuktikan kepada sekolah bahwa kita dapat membanggakan almamater tercinta. Apalagi Honda DBL tuh ada suporter juga jadi pressure-nya lebih terasa,” ujarnya.
Savira Nur Wahyu Auliyah - SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik
Hal yang sama juga diakui oleh Savira Nur Wahyu Auliyah selaku perwakilan putri Smamio. Menurutnya Honda DBL melahirkan pelajaran berharga bagi timnya karena dapat bersaing dengan sekolah terbaik yang ada di Surabaya.
Baca Juga: #DBL2022Wrapped SMAN 1 Tuban Jadi Sekolah Terjauh di DBL Surabaya
“Bisa ikut Honda DBL seru dan menantang sih karena bisa dijadikan pelajaran juga buat diri sendiri dan tim. Tapi hal itu malah jadi pemicu buat kita untuk selalu berusaha jadi yang terbaik, apalagi saingannya banyak yang punya kapasitas diatas kita, jadi menang kalah wajar lah ya,” pungkasnya.
Meski belum dapat memberikan penampilan yang maksimal musim ini, namun Daffa dan Savira menaruh harapan besar di tahun berikutnya. Bahkan Daffa optimis bahwa adik-adiknya mampu membawa Smamio melesat ke Fantastic Four. (*)