Panggung UBS Gold Dance Competition kali ini dimeriahkan oleh dance team dari SMAN 2 Tangerang. Dua belas dancer itu telah berada di posisi siap dengan duduk melingkar dengan satu orang yang berdiri di tengah dengan mata ditutup kain berwarna merah. Tarian pun dimulai, tampak seorang dancer yang lari ke tengah lapangan dan menjatuhkan dirinya.
Tak lama setelah itu, dancer-dancer lainnya turut menyusul dan melanjutkan tarian mereka di tengah lapangan. Koreografi apik nan emosional sukses ditampilkan oleh dance team yang bernama Force2Dance. Lukkysan Varisha Thiodore, dancer Force2Dance mengungkap bahwa konsep yang mereka usung bertajuk 'Living Your Life to the Fullest Free from Boundaries' yang memiliki arti melepaskan diri dari kebiasaan lama, berjuang untuk kebaikan, dan memaafkan.
"Dalam konsep ini kami ingin menyampaikan pesan bahwa, kita tidak perlu ragu untuk menolong sesama, terlepas dari perkataan atau 'stigma' yang diciptakan orang lain. bisa dilihat dari koreo kami yang berusaha melepaskan diri dari ikatan tali yang diibaratkan sebagai 'ego manusia' yang menganggap kepentingan diri sendiri yang utama daripada menolong orang lain," ucap Varisha.
Varisha menyebut dipilihnya konsep ini lantaran banyaknya orang yang enggan menolong sesamanya karena terbebani oleh stigma yang beredar di masyarakat. Force2Dance hendak menyampaikan pesan bahwa setiap orang harus melawan stigma negatif tersebut dan jadi pribadi yang lebih baik melalui menolong sesama.
"Banyak orang yang takut untuk melakukan kebaikan cuma karena stigma yang ada. Stigma yang kita maksud itu perkataan2 atau pandangan negatif dari sekitar kita saat mau menolong orang, contohnya 'ngapain nolong orang kalo dirinya sendiri lg susah', 'dih sok baik', 'urusin diri sendiri aja dulu'," sebut Varisha.
Selain Force2Dance, SMNC Dance Crew dari SMAN 3 Tangerang (Smanic) turut memeriahkan ajang ini. Berbalut kostum berwarna emas, mereka mampu menyipu warna penonton. Kresentia Sasikirana Lalita, Dancer SMNC Dance Crew menjelaskan bahwa melalui tarian tersebut mereka ingin menunjukan pemberdayaan perempuan.
"Kami ingin mengusung tema perempuan, kami ingin menunjukan bahwa kemampuan perempuan itu tidak kalah dengan laki-laki," ucapnya.
Konsep tersebut turut diterapkan di kostum mereka, Kresentia menjelaskan bahwa kostum yang mereka kenakan memang tampak seperti laki-laki. Melalui kostum tersebut, SMNC Dance Crew ingin menyampaikan bahwa perempuan boleh berpenampilan dan memiliki kemampuan tak ubahnya seperti laki-laki.
"Konsep kami memang abstrak kalau hanya dilihat secara kasat mata, tapi ada arti di dalamnya. Melalui kostum kami, terdapat pesan kalau perempuan tomboy itu gapapa karena itu sifat mereka. Kami juga ingin berpesan melalui kostum itu bahwa kemampuan perempuan juga bisa seperti laki-laki," tegas Kresentia. (MRS)