Jubilee yang Mengejutkan dan Membanggakan

| Penulis : 

“Siapa sih SMA Jubilee itu?” pertanyaan seperti itu atau semacamnya sering kali terdengar semasa saya membawa Jubilee berpartisipasi pertama kali di Honda DBL pada 2018 lalu. Ditambah kegagalan saya mengantar tim menjadi juara di tahun berikutnya.

Bahkan, menyentuh semifinal region saja tidak saat 2019. Tahun 2020 saat kompetisi ditiadakan, saya mengambil langkah mundur. Sekaligus introspeksi dan mempersiapkan kematangan tim. Meskipun harus kembali gagal lebih awal di tahun 2021.

Tapi, tekad saya belum pudar sejak saat itu. Sejak tiga kegagalan yang berhasil menampar saya dan tim untuk kembali bangkit lebih kuat.

Tidak banyak yang akan saya pamerkan. Saya masih harus banyak belajar. Masih banyak perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan. Masih banyak celah yang harus ditambal.

Tapi setidaknya, saya cukup puas dengan pengorbanan tim untuk gelar juara pertama kami. Apalagi, kami berhasil mengalahkan tim kuat di bilangan Jakarta. Bukan hal mudah. Jujur, saya sempat ada ragu. Tapi anak-anak membuat saya kuat.

Awalnya, saya hanya ingin mereka konsisten dan komitmen. Dalam hal apapun. Berlatih, belajar, memperbaiki diri, dan meningkatkan kekompakkan. Saya cuma menuntut konsistensi mereka. Anggapannya, dengan konsistensi ini, tim dapat berkembang dengan baik. Step by step.

Tapi yang saya terima justru jauh dari harapan saya. Di luar dugaan. Anak-anak jauh dari kata konsisten. Mereka melampaui itu. Konsisten tidak cukup menggambarkan mereka. Putra Jubilee tidak hanya konsisten, mereka berkembang, belajar, dan tidak gampang menyerah.

Yang jelas, mereka masih haus akan hal-hal yang belum mereka capai. Mereka ambisius dengan target dan langkah-langkah yang positif. Walaupun beberapa di antara mereka harus merelakan waktu bermainnya tersita. Juga waktu bersantainya harus dipangkas.

Hasilnya benar-benar di luar yang saya harapkan. Saya tidak pernah menargetkan untuk juara di tahun ini. Saya hanya menanamkan ke anak-anak untuk selalu bermain dengan bagus. Semaksimal mungkin yang mereka bisa. Itu karena saya tahu kapasitas mereka, saya tahu kalau mereka punya potensi di atas rata-rata.

Tapi lagi-lagi, mereka membuat kejutan. Saya sudah sangat senang dan terharu saat menyadari kalau kami berhasil menjadi juara di North & Central Region. Dengan lawan yang sulit dan tidak bisa dianggap remeh.

Perasaan yang sama kembali saya alami ketika anak-anak berhasil memastikan gelar juara Jakarta di Championship Series. Dengan lawan yang luar biasa. Jauh lebih sulit daripada sebelumnya. Bahagia, haru, dan terkejut menjadi satu di malam itu.

Buah konsisten dan kerja sama tim yang terus meningkat berakhir manis. Piala DBL Jakarta ini punya mereka. Dan saya selalu tidak keberatan untuk memamerkan ke seluruh dunia kalau saya bangga menjadi pelatih tim basket SMA Jubilee Jakarta. (*)

*Tulisan ini disarikan dari hasil wawancara bersama Cristina, pelatih tim putra SMA Jubilee Jakarta usai final party Honda DBL with KFC 2022 DKI Jakarta Championship Series

Foto: Ariya Kurniawan

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya