SURABAYA-What a Game! Laga yang mempertemukan SMAN 7 Surabaya dan SMAN 1 Pacet, Mojokerto berlangsung sangat panas hingga akhir pertandingan. bahkan, kejar-kejaran skor terus berlangsung hingga under ten seconds.
SMAN 1 Pacet, Mojokerto sendiri mengendalikan jalannya pertandingan sejak kuarter pertama. harumnya tangan Ramadhan Eka terus menggetarkan ring SMAN 7 Surabaya di sepanjang pertandingan.
Tercatat, guard berusia 17 tahun ini turut andil menyumbangkan 14 dari totoal 28 poin kemenangannya. Sembilan diantaranya berasal dari free throw.
Panasnya laga semakin terasa saat memasuki kuarter empat. Sempat tertinggal 18-12, Ziebend -sebutan SMAN 7 Surabaya- sukses membalikkan keadaan di menit kesembilan. Tembakan threepoint Bintang Sulthanan yang melesak mulus ke ring Smansa Pacet -sebutan SMAN 1 Pacet, Mojokerto- berhasil membuat skor berbalik 24-22.
Melihat hal tersebut coach Smansa Pacet, Andy Nur Cahyo melakukan time out untuk menenangkan anak asuhnya. Hal ini pun berdampak bagus secara psikologis timnya. Anak-anaknya kembali bermain gemilang.
“Tadi setelah keadaan berbalik saya dan teman-teman Sudah panik. Apalagi udah tinggal beberapa detik,” ujar kapten Smansa Pacet, Ramadhan Eka.
Puncaknya, fake move yang dilanjut tembakan threepoint melesak mulus ke ring SMAN 7 Surabaya. Adalah Ramadhan Eka, guard Smansa Pacet yang berhasil melayangkan tembakan dan membuat mereka kembali unggul 25-24.
SMAN 7 Surabaya sendiri memiliki banyak peluang setelah momen tersebut. Sayang, Ziebend yang terlanjur panik sering tergesa-gesa dalam melakukan serangan. Hal ini pun membuat mereka kehilangan banyak momentum.
Smansa Pacet pun menutup kemenangan dengan skor 28-24. Menurut Ramadhan Eka, ia dan timnya akan melakukan lebih banyak laithan untuk bisa mencuri kemenangan terakhir mereka melawan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
“Kesempatan kita hanya tinggal saat melawan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Makanya kita akan bermain ngeyel pada pertandingan terakhir tersebut,” ujar Ramadhan.
Statistik selengkapnya bisa kamu baca di sini.