BANDUNG - Laga antara SMAN 2 Bandung (Smunda) dan SMA BPK Penabur Cirebon tak henti-hentinya membuat penonton di GOR Pajajaran histeris. Kedua tim bermain habis-habisan. Skor yang dicetak kedua tim pun sangat mencolok. Lihat saja, skor akhir laga ini 99-95 untuk kemenangan Smunda.
Di kuarter satu, Smunda lebih fokus di defense. Berbeda dengan BPK Cirebon yang lebih menekankan penyerangan. Melihat situasi itu, BPK Cirebon berinisiatif untuk bermain shooting. Strategi itu terbukti efektif, BPK Cirebon berhasil unggul beberapa kali.
Namun Smunda yang bermain di depan ratusan pendukungnya enggan memberi keleluasaan pada BPK Cirebon. Kejar-kejaran poin pun terjadi hingga detik akhir. Smunda yang tertinggal satu poin berhasil unggul di tiga detik akhir lewat layup Aditya Pratama. Smunda unggul di kuarter ini dengan skor tipis 24-23.
Di kuarter selanjutnya, kedua tim sama sekali tidak mengendorkan intensitasnya. Bahkan pada kuarter ini keduanya mulai sedikit bermain terbuka. Silih berganti menyerang membuat pertandingan semakin menarik.
Hanya saja penerapan strategi man to man full court oleh coach Yudhistira Suparman mengubah jalannya laga. BPK Cirebon yang sebelumnya lepas menekan justru sulit menyerang. Bahkan serangannya beberapa kali digagalkan dengan intercept yang sangat baik oleh Smunda. Kuarter ini pun ditutup masih untuk keunggulan Smunda dengan skor 50-45.
Pada kuarter tiga, permainan menekan dari Smunda mulai terbaca oleh anak asuh dari coach Hengky. Mengandalkan Nathaniel Richard, BPK Cirebon berhasil berbalik menekan. Permainan cepat pun terus diperlihatkan oleh keduanya. Bahkan Smunda dan BPK Cirebon saling bergantian untuk unggul.
Di satu menit menjelang kuarter tiga, skor menjadi sama kuat 69-69. Ialah Rio Muhammad yang sukses melepaskan tembakan tiga poin. Namun di kuarter selanjutnya Smunda harus berjuang ekstra. Pasalnya sang kapten, Satrio Jamhur, tak bisa melanjutkan pertandingan lantaran cidera engkel.
Di sepuluh menit terakhir, permainan semakin mendebarkan. Kedua tim yang sama-sama ingin menang membuat permainan menjadi lebih menarik. Bahkan Smunda dan BPK Cirebon melakukan berbagai upaya untuk bisa menang. Tak ayal kuarter ini beberapa pemain harus keluar lapangan pertandingan akibat foul out. Sebagai catatan hanya dalam 10 menit ada sembilan pemain mendapat foul out.
Siapa saja yang meraih foul out? Smunda menyumbangkan 4 pemainnya yakni Raisha, Rio Muhamad, Daniel Fauzi, serta Ananda Evriansyah. Dan BPK Cirebon menyumbang 5 pemain, yakni Fransiscus Gerick, Jovito Santoso, Kevin Camilio, Dedy Setiawan, dan Mohammad Rizal.
Smunda yang tak bisa diperkuat sang kapten, terus memberikan perlawanan sengit. BPK Cirebon sempat unggul di pertengahan kuarter akhir. Namun memasuki dua menit terakhir kondisi berbalik. Momentum kini dipegang Smunda. Kali ini sang center, Fikran, yang jadi penyelamat Smunda.
Tusukannya ke pertahanan BPK Cirebon mampu diakhiri layup manis olehnya. Tak hanya itu, drive yang ia lakukan tak jarang berbuah free throw. Kesempatan itu yang ia coba manfaatkan untuk menambah keunggulan Smunda. Benar saja, Smunda mampu menutup pertandingan sengit ini. Sekaligus membuat jawara musim lalu SMA BPK Cirebon terpaksa merelakan laga ini untuk Smunda.
Coach Yudhistira Suparman bersyukur atas kemenangan ini. Sebenarnya ia tak percaya bahwa timnya bisa mencetak poin yang tinggi. "Bersyukur kepada Tuhan karena ini semua pasti sudah ditakdirkan. Saya sangat mengapresiasi basket BPK Cirebon yang juga mengimbangi kami hingga akhir. Yang pasti tidak menyangka jika skor akhir sampai hampir menyentuh angka 100," pungkasnya.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini, klik di sini.
