Panggung UBS Gold Dance Competition pada Senin, 24 Oktober ditutup dengan penampilan dance team SMAN 21 Jakarta, Stardust. Tampil dengan balutan paduan kostum berwarna biru dan emas, Stardust tampil enerjetik dan sukses mendapatkan tepuk tangan meriah penonton.
Penampilan mereka bermula ketika dua dancer berdiri di tengah lapangan. Tampak salah satu dari mereka mengenakan riasan seolah sedang mengikuti kontes kecantikan. Sedangkan dancer satunya memegangi mikrofon dan berlaga seperti pembawa acara yang mengumumkan pemenang kontes kecantikan itu.
Ketika dancer yang memegangi mikrofon itu selesai beraksi, tampak gambar latar yang terdapat logo UBS mulai terbuka. Di baliknya, terdapat beberapa dancer Stardust lainnya yang dari awal sudah menyiapkan posisi mereka. Mereka semua langsung saja menampilkan tarian yang berhasil mencuri perhatian.
Stardust memiliki arti yang mendalam di tarian mereka. Dance Leader Stardust, Marchelita Daffiani membeberkan arti dari penampilan Stardust hari ini. Mereka memang membawakan kisah seseorang yang memenangi suatu kontes kecantikan. Namun, di tengah gemerlap suksesnya, sang juara kerap tidak nyaman sama tubuh yang ia miliki. Hal tersebut, kata Marchelita, disebabkan oleh standar kecantikan yang menuntut kesempurnaan.
"Ceritanya kami membawakan suatu kontes kecantikan, namun di balik itu ternyata mereka ga bahagia. Kayak sering cek timbangan misalnya, itu karena adanya standar kecantikan yang menuntut harus sempurna," ujarnya.
Lebih lanjut, perempuan yang kerap disapa Achel itu ingin menyampaikan kepada publik bahwa setiap orang tidak perlu mengikuti standar kecantikan yang beredar. Sebab, semua orang memiliki keunikannya masing-masing sehingga tidak harus menggapai kesempurnaan.
"Kami ingin nunjukin bahwa kita itu gaperlu untuk jadi sempurna kalau mau cantik. Karena kita semua itu punya keunikan masing-masing," tegas Achel.
Dipilihnya konsep ini berawal dari lingkungan sekitar mereka. Achel menyebut bahwa banyak orang-orang di sekitarnya merasa tidak percaya diri atas tubuh dan kecantikan yang telah dimiliki. Berangkat dari keadaan tersebut, Stardust akhirnya mencetus ide itu ke dalam tarian mereka.
"Awalnya karena di sekitar kami banyak yang ngerasa insecure sama penampilannya, makanya kami akhirnya memilih konsep itu," tutup Achel. (MRS)