Opening party Honda DBL with KFC 2022 DKI Jakarta Series - East Region telah dinanti-nanti oleh 29 tim putra dan 6 putri. Total 35 tim tersebut siap saling jegal demi meraih gelar juara region. Ambisi itu tidak luput dari tubuh tim putra dan putri SMAN 71 Jakarta (Sapta Eka).

Srikandi dan ksatria Sapta Eka tengah mempersiapkan seri Jaktim musim ini demi tampil maksimal. Terutama untuk tim putra, tampil dengan status juara bertahan region 2019 lalu menjadi misi yang sulit. Lika-liku pun mereka lewati selama latihan dalam dua bulan terakhir.

Hal ini disampaikan oleh sang Kapten, Agil Hiskia Putra. Ia menyebut misi menjadi juara wilayah yang kedua kali merupakan hal yang tidak mudah. Menurutnya, hal terpenting yang perlu dilakukan oleh para penggawa putra Sapta Eka adalah fokus dalam bertanding dan ikuti instruksi pelatih.

"Mempertahankan gelar kami itu sangat sulit, yang penting kami main fokus dan dengerin instruksi pelatih," sebut Agil.

Tantangan pun ditemui oleh Agil dan tim, minimnya motivasi latihan dari beberapa penggawa Sapta Eka membuat Agil gerah. Demi mengatasi hal tersebut, sang kapten menegaskan kepada tim kalau keinginan menjadi juara kembali harus dipegang teguh. Sapta Eka tidak boleh hanya mengandalkan segelintir pemain dan mengabaikan kerjasama tim.

"Kami harus bangun kerjasama tim yang kuat, nggak boleh ada yang hanya ngandelin salah satu pemain aja," tegas Agil.

Tantangan turut menghampiri tim putri Sapta Eka. Penggawa Sapta Eka, Azka Nayla berujar bahwa ia beserta rekan setimnya masih belum kenal satu sama lain. Hal ini ia temui terutama di para penggawa Sapta Eka yang masih duduk di bangku kelas X yang baru tergabung di dalam tim. Namun, Nayla meyakini bahwa kini timnya telah membangun kedekatan dengan baik.

"Awalnya kami masih belum cukup mengenal, khususnya mereka yang masih kelas X. Lalu ketika tim untuk DBL ini dibentuk barulah kami berangsur-angsur menjalin bonding. Kami pernah karaoke bareng dan sering makan bareng juga," sebut Nayla.

Ketika ditanya mengenai kehadiran suporter, baik Agil maupun Nayla kompak mengutarakan antusiasme mereka. Selain itu, mereka juga mengerti riuhnya Gelanggang Olahraga (GOR) Rawamangun rentan membuat komunikasi tim terganggu. Menjaga fokus selama bertanding dan mengikuti instruksi pelatih menjadi cara mereka meredam kacaunya komunikasi tim.

"Pasti sih bakalan rame banget, yang penting kami harus fokus dan dengerin apa kata pelatih," sebut Agil.

"Khawatir pasti, kami akan memanfaatkan waktu seperti free throw untuk berkumpul dan melakukan komunikasi mengenai kekurangan tim," sambung Nayla. (MRS)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024