UDAH nonton DBL Bajak Sekolah episode 3 kan? Nah keseruannya masih berlanjut nih. Kali ini, DBL.id ingin mengenalkan kalian pada sosok Aliyaef Karzaiy Balya. Dia merupakan siswa SMAN 31 Jakarta -yang sekolahnya “dibajak” oleh Augie Fantinus itu- dengan segudang prestasi di bidang pencak silat.
Alif, panggilan Aliyaef Karzaiy Balya, ternyata sudah menyukai seni bela diri silat sejak kelas 5 SD. Kegemarannya pada silat berasal dari kakaknya. Sang kakak memang kerap langganan juara pencak silat tingkat SMA. Melihat keberhasilan kakaknya itu, Alif lalu mulai tekun berlatih pencak silat.
Alif sendiri fokus di dua kategori, yaitu tanding dan seni. Pada 2016, saat Alif mulai masuk SMP, dia mulai mendulang prestasi. Buah dari konsistensinya belajar pencak silat. Saat itu Alif berhasil menjadi juara 1 tanding Jakarta Championship 5. Di tahun yang sama pula Alif berhasil menjadi runner up seni tunggal di event internasional Jakarta Pencak Silat Championship (JKTC). Torehan medalinya terus bertambah dengan menjadi juara di event tingkat regional. Juga pertandingan antar sekolah.
Rentetan prestasi itu bukan diraih dengan cara mudah. Remaja yang kini berusia 16 tahun itu pernah jatuh terkapar dalam sebuah pertandingan. Akibatnya dia harus menepi dari dunia silat. “Saat itu aku kelas 8,” kenangnya. Ketika itu lututnya mengalami gangguan. Alif pun absen dari silat sekitar 3 bulan. “Sempat down dan trauma. Tapi Alhamdulillah bisa bangkit lagi karena dukungan orang tua dan kakak,” jelasnya.
Alif ingin berprestasi di bidang silat bukan sekedar untuk tujuan pribadi. Tapi lebih dari itu, dia ingin memperkenalkan budaya pencak silat ke dunia internasional. “Jadi saat mentalku jatuh, orang tua dan kakakku mengingatkan lagi apa yang menjadi tujuanku. Dari situ aku bisa kembali bangkit dan kembali bertanding,” ucapnya.
Alif pun bisa membuktikan karirnya belum habis. Dia mampu comeback dengan menggondol titel peringkat kedua tanding di Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Jakarta Timur pada 2017. Berkat prestasinya juga Alif bisa masuk ke SMAN 31 melalui jalur prestasi silat pada 2018.
Hebatnya, satu tahun di SMAN 31, Alif berhasil meraih empat medali dari berbagai kejuaraan. Di antaranya, peringkat 3 tanding Indonesian Youth & Sport. Juara 1 tanding Jakarta Pusat Champion (JPC). Lalu, juara 1 tanding Kejuaraan Pencak Silat Jakarta Utara (KPJU) serta juara 1 seni tunggal KPJU.
Capaian itu tak membuat Alif puas. Dia masih bertekad kuat bisa meraih juara di level Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Mimpi terbesarnya yang terus dikejar adalah kelak bisa membela Indonesia di level internasional. Salah satunya Asian Games. “Melihat Asian Games di Indonesia kemarin, rasanya ingin sekali aku bisa mengharumkan nama bangsa di mata dunia,” ujar siswa kelas XI tersebut.()