Pertandingan hari ketujuh Honda DBL with KFC 2022 East Java Series – South Region, Senin, 05 September 2022 kembali riuh karena kehadiran para suporter sekolah. Mereka tak henti-hentinya menyuntikan semangat untuk tim basket sekolah, dengan berbagai kreativitas.
Seperti yang ditunjukkan suporter dari SMKN 1 Malang. Mereka begitu serius menyiapkan properti, sambil menunggu dimulainya pertandingan. Mereka heboh sejak di luar GOR Bimasakti, tempat dilangsungkannya pertandingan.
Begitu sampai di gerbang GOR Bimasakti, anak-anak SMKN 1 Malang membuat kehebohan dengan menyalakan flare. Flare berwarna merah keunguan itu seolah menjadi penanda anak-anak SMKN 1 Malang sudah datang. Siap unjuk kreativitas di lapangan.
Tim basket putri SMKN 1 Malang berhadapan dengan SMA Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang. Mereka bermain pukul 16.00 WIB.
Aksi suporter Kosayu dengan koreo kreatifnya.
Salah satu koordinator suporter dari SMKN 1, Faturrohman mengatakan teman-temannya kompak berangkat ke GOR Bimasakti bersama-sama menggunakan sepeda motor. Mereka saling berbagi tugas membawa anake properti.
“Untuk properti, kami menyiapkan bendera dan drum,” ucap Fatur, sapaan Faturrohman.
Ia sepakat memilih properti tersebut karena dinilai ekonomis. Drum itu mengiringi mereka membawakan enam chant, yang disiapkan untuk menghidupkan suasana.
Salah satu chant yang akan dinyanyikan adalah khas bikinan SMKN 1 Malang itu sendiri. “Kami memilih chant-chant tersebut karena bisa membangkitkan semangat,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai koreo dan yel-yel, Fatur dan kawannya malu-malu menjawab jika belum memikirkannya. “Kami serba mendadak ini, Mbak. Dadakan kayak tahu bulat,” katanya dengan nada bercanda. Kawan-kawan di sampingnya mengamini hal tersebut.
Suporter yang datang ke GOR Bimasakti tak hanya dari SMKN 1 Malang. Tapi ada juga dari SMA Cor Jesu Malang. Tim basket putra SMA Cor Jesu Malang bermain di game terakhir. Main pukul 17.30 WIB. SMA Cor Jesu Malang berhadapan dengan SMAN 1 Batu.
Jovanka Malisa Sutiono, koordinator suporter SMA Cor Jesu Malang bercerita bahwa ia berangkat dari sekolah pukul 16.00 WIB. Mereka rela menikmati macetnya arus lalu-lintas menuju GOR demi menonton sekolahnya bertanding.
“Kami ke sini buat nyemangatin,” kata Jovanka.
Tidak mau kalah dari SMKN 1 Malang, SMA Cor Jesu Malang pun telah menyiapkan beberapa properti berupa drum dan giant flag.
Butuh waktu dua minggu untuk menyiapkan properti tersebut. Jovanka dan kawan-kawan mengungkapkan, total ada dua chant yang disiapkan untuk dinyanyikan di atas tribun. Salah satu chant yang dibawakan anak-anak SMA Cor Jesu Malang berjudul Bersatu Dalam Jiwa.
Seperti halnya anak-anak SMKN 1 Malang, suporter SMA Cor Jesu Malang juga mengaku sponton menyiapkan koreo.
“Kami berupaya maksimal memberi dukungan. Kalah menang itu biasa. Yang penting sudah berusaha yang terbaik,” ucapnya.(*)