Pertemuan srikandi SMAN 5 Surabaya dan SMAN 2 Mojokerto hadir di gim ketiga di hari ke-18 Honda DBL with KFC East Java Series North Region. Laga ini benar-benar menegangkan. Nyaris berlanjut ke overtime.

Di laga itu, Smala -sebutan SMAN 5 Surabaya sempat mendominasi hingga kuarter tiga. Namun Buwitashakti -sebutan SMAN 2 Mojokerto- bisa comeback ketika kuarter keempat berjalan.

Gim pun berjalan sengit hingga menjelang akhir. Bahkan Smala yang tertinggal sempat menyamakan poin. Nyaris berujung overtime.

Keberhasilan Bhuwitashakti mengejar ketertinggalan tak lepas dari stamina mereka yang lebih terjaga di banding lawannya. Dari sebelumnya ketinggalan hingga 4 poin, Bhuwitashakti bisa mengejar hingga berbalik unggul 10-9.

Smala sempat membalas lewat tembakan gratis Kartika Putri, 10-10. Ketika skor sama, pertandingan pun mendadak tegang. Apalagi laga itu disaksikan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Eri datang untuk mendukung anaknya yang ada di skuad Smala, Alfanana Puteri.

Eri berkali-kali sampai harus berdiri. Sesekali ia berteriak, "defence...defence..." Ketegangan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Surabaya itu seolah seperti sedang melihat pertandingan klub Persebaya. "Podo ndredeke," cetus Eri di kursi penonton. Musim ini, sudah dua kali ini Eri menyaksikan pertandingan Honda DBL with KFC.

Baca Juga: Datang Diam-Diam Nonton Putrinya, Wali Kota Surabaya Malah Keterusan...

Detik-detik menjelang laga berakhir benar-benar menegangkan. Namun kemenangan akhirnya berpihak pada Bhuwitashakti. Isyatir Rodiyah, pemain dengan jersei nomor satu yang menghadirkan mimpi buruk untuk anak-anak Smala. Ia berhasil membuat dua poin saat laga menyiasakan enam detik terakhir sebelum buzzer berbunyi. 

Sontak seluruh pemain, pendukung, dan penonton DBL Arena yang nyaris full house sore histeris. Tangis haru mewarnai kebahagiaan mereka melaju ke playoffs dengan kemenangan tipis 12-10 atas Smala. 

Baca Juga: Revans Sukses SMA Petra 1 Berujung Traktiran Bakso

Ditemui di beberapa kesempatan Isyatir menuturkan kegirangannya bisa menyumbangkan dua poin terakhir darinya. “Seneng dan deg-degan banget. Pertandingan tadi cukup sengit karena skor selalu imbang sama Smala,” jelasnya. 

Menang tipis atas Smala, Isyatir mengaku memang sudah memprediksi lawannya. Ia dan timnya sempat melakukan nobar (nonton bareng) live streaming pertandingan SMAN 5 Surabaya melawan SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik Rabu (31/8) lalu. 

Strategi dan pola permainan Smala lalu yang sudah diprediksi mereka memang betul-betul terjadi. Isyatir mengakui bahwa srikandi Smala sangat ciamik selama bermain.

Meski menjadi pemain yang sukses tambahkan dua poin terakhirnya, siapa sangka Isyatir sempat mengalami hambatan. Dirinya sempat tak diizinkan untuk berlaga. Hal tersebut dikarenakan peraturan sepatu basketnya yang tidak sesuai kriteria. 

“Tadi sebelum main sempat ada hambatan terkait peraturan sepatu. Sepatuku berbeda corak dan menurut peraturan FIBA ini nggak boleh. Terus tadi dibantu sama salah satu panitia DBL untuk pinjam sepatu ke Petra 5,” katanya. 

Baca Juga: Buwitashakti Terlalu Tangguh Bagi Smamio

Isyatir mengakur bersyukur hambatannya kali ini seolah membawa keburuntungan lain. Meski alot sepanjang gim, Buwitashakti sukses merebut tiket playoffnya.

Setelah ini mereka akan mempersiapkan babak playoffs. Defense dan offsense menjadi koreksi utama Bhuwitashakti demi menampilkan performa lebih apik. (*) 

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya