BOGOR - SMAN 1 Cibinong (Sbama) kembali cetak sejarah. Mereka lolos ke fase big four north-west region lewat kemenangan atas SMAN 2 Bogor (Smada) di fase fantastic four, dengan skor 69-77. Jalannya laga ini sangat ketat. Kedua tim sama-sama tampil ngotot dan saling balas serangan.
Sbama yang dimotori Michael Wijaya berhasil mencetak 30 angka pada dua kuarter awal. Christophorus Kriswicakasono sukses menjadi pengumpul poin terbanyak di kubu SMAN 1 Cibinong di paruh pertama dengan torehan sepuluh poinnya.
Di sisi lain, Smada juga sukses mencetak 30 angka sampai akhir half-time. Raynal Sitompul menjadi pencetak poin terbanyak (12 poin). Skor sama kuat 30-30 menutup panasnya half-time laga ini.
Lanjut di paruh kedua, jalannya laga makin panas dengan dikeluarkannya tujuh pemain karena mengoleksi lima personal foul. Smada yang hanya bermaterikan delapan pemain saja harus kehilangan Bayu Dwi, Adhani Arya, dan Yudha Darma.
Sementara itu, kubu Sbama harus kehilangan Lieprilson Firdaus, Rafli Adnanda, Armandi Butar-Butar, dan pemain tersubur di tim ini, Christophorus Kriswicaksono. Situasi ini memperparah keadaan Sbama setelah di kuarter dua, tim ini juga mesti kehilangan sang playmaker, Michael Wijaya yang tak bisa melanjutkan pertandingan lagi karena cedera.
Beruntung, Sbama masih memiliki Ghani Mursyid yang tampil impresif di dua kuarter terakhir dengan mencetak 14 angka. Berkat Ghani, Sbama mampu menutup laga dengan skor 69-77 dan melaju ke fase big four north-west region untuk menantang SMAN 1 Cikarang Utara.
"Kemenangan ini adalah jawaban dari doa dan usaha anak-anak. Di tengah laga saya bilang supaya main lebih tenang lagi dan hasilnya anak-anak bisa keluar performa terbaiknya. Di laga ini sebetulnya kita melawan tim yang kuat, dan foul out-nya beberapa pemain starter di tim ini karena fisik mereka yang kurang baik." kata Adi Trisnawan, pelatih SMAN 1 Cibinong.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini, klik di sini.