Tim dance ‘klasik’ dari SMAK 1 Penabur, F1RST, kembali hadir di UBS Gold Dance Competition tahun ini. Di tengah-tengah pertandingan tim putri Kriza (julukan SMAK 1 Penabur), mereka tampil mencolok dengan kostum bernuansa emas.
Tidak hanya itu, properti yang digunakan pun turut mendukung penampilan mereka. F1RST mengadaptasi nuansa Cleopatra di dalam koreografi mereka. Itu terlihat dari kostum dan properti yang dibawakan. Ternyata, ada kisah menarik di balik itu.
Melalui tema konsep Cleopatra ini, F1RST ingin menyampaikan sebuha pesan untuk keluar dari zona nyaman. Hal itu juga mereka tunjukkan dari koreografi mereka yang sempat mengganti kostum di tengah-tengah penampilan. Semula yang bernuansa hitam, menjadi emas seluruhnya.
Michelle Nethania, kapten tim F1RST, menjelaskan mengapa ia dan tim mengambil kisah itu. Berawal dari tiga ide yang diutarakan oleh ia dan rekan-rekannya, mereka menjadikan satu ide itu. Tiga ide itu adalah penampilan megah bernuansa emas, keluar dari zona nyaman, dan sesuai dengan tema I AM 24K.
“Dari tiga ide itu, lahirlah konsep Cleopatra. Kita ingin memberikan pesan untuk yang menonton, ayo kita keluar dari zona nyaman. Itu juga tergambar di koreografi kita, di tengah-tengah sempat ganti kostum,” tuturnya.
Ternyata, merubah warna kostum di tengah-tengah penampilan itu juga mempunyai sebuah cerita. Berawal dari seseorang yang terkena kutukan, hingga berhasil lepas dari kutukan itu karena usahanya yang ingin merubah keadaan.
“Itu kita simbolkan jadi keluar dari zona nyaman. Berawal dari hitam-hitam jadi emas semua. Dari konsep ini kita juga mengajak yang nonton untuk keluarlah dari zona nyaman,” timpal Michelle.
Dari konsep Cleopatra ini, Michelle berharap timnya kali ini dapat mengulang prestasi senior mereka di tahun 2019 lalu. Kala itu, F1RST berhasil menjadi juara UBS Gold Dance Competition Seri Jakarta.
“Tentunya kita mau juara lagi. Kita optimistis dengan konsep Cleopatra ini bisa kembali juara seperti senior kita tahun 2019 lalu. Apalagi, kita juga sudah susah payah latihan dan mempersiapkan ini hingga sampai larut malam di sekolah,” tukas Michelle. (*)